TRIBUNNEWS.COM - Meghan Markle secara pribadi menyampaikan penghormatan kepada mendiang George Floyd.
Sebelumnya diketahui George Floyd merupakan pria Afrika-Amerika yang meninggal karena dugaan penganiayaan oleh polisi.
Sebelum insiden, Floyd ditangkap empat polisi Minnesota pada Senin (25/5/2020) silam karena diduga bertransaksi dengan uang palsu senilai Rp 280 ribuan.
Dalam video yang beredar, polisi Derek Chauvin mengunci leher Floyd yang tiarap di tanah dengan lututnya.
Baca: Madonna Nekat Ikut Aksi Protes Kematian George Floyd Meski Lututnya Masih Cedera
Baca: Belajar Dari Kasus George Floyd, Amnesty Internasional Kritisi Tindakan Represif Aparat di Indonesia
Meski berkali-kali Floyd mengeluh tidak bisa bernapas, Chauvin tidak memindahkan kakinya hingga pria kulit hitam ini tidak sadarkan diri.
Hasil penyidikan mengungkapkan bahwa Chauvin mengunci leher Floyd selama sekitar 9 menit.
Selain turut bersimpati dengan Floyd, Duchess of Sussex juga menyoroti orang Afrika-Amerika korban-korban kekerasan polisi lainnya.
Pidato singkat selama lima menit itu dia lakukan di sekolah menengah pertamanya dahulu, dikutip dari Yahoo News.
Ibu Archie ini turut hadir dalam upacara virtual Immaculate Heart High School pada Rabu silam.
Dia menilai kondisi Amerika Serikat saat itu sangat menyedihkan.
Meghan mengaku bingung ingin mengungkapkan apa tentang insiden AS, menurutnya satu-satunya hal yang salah adalah dengan tidak mengatakan apa-apa.
"Selama beberapa minggu terakhir, saya telah berencana untuk mengatakan beberapa kata kepada Anda untuk kelulusan Anda dan seperti yang kita semua lihat selama beberapa minggu terakhir, apa yang terjadi di negara kita dan di negara kita dan di kota asal kita LA benar-benar menyedihkan," kata Meghan memulai pidatonya.
"Aku tidak yakin apa yang bisa kukatakan padamu."
Menyoal insiden yang berbuah protes nasional #BlackLivesMatter, Meghan mengaku gugup dan takut bila tanggapannya tentang hal ini dipotong sehingga timbul salah pengertian.