TRIBUNNEWS.COM - Pihak Gedung Putih disebut sempat menginstruksikan pihak keamanan untuk membubarkan paksa sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa turun ke jalan.
Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany menyebut pihaknya tak ada penyesalan dalam menyapu bersih demonstran di Lafayette Square pada Senin (1/6/2020).
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, McEnany menyebut bahwa tak semua keputusan dibuat oleh orang-orang yang berada di Gedung Putih.
"Tidak ada penyesalan dari pihak Gedung Putih, karena, saya tahu bahwa ada banyak keputusan tidak dibuat di sini di dalam Gedung putih," ungkap McEnany.
Yang dimaksud McEnany adalah bahwa pihak jaksa agung setempat setuju bahwa demonstran di wilayah itu harus dibersihkan.
Bahkan pihak Gedung Putih mengklaim terjadi kericuhan di wilayah gedung pemerintahan tersebut.
Baca: Di Tengah Demo Ricuh Bela George Floyd, Donald Trump Melenggang ke Gereja yang Sempat Terbakar
Baca: Balas Sindir Wali Kota Washington DC, Trump Tarik Tentara Nasional dari Lokasi Demo George Floyd
"Jaksa Agung Barr yang membuat keputusan untuk memindahkan demonstran pada Senin malam," ujar McEnany.
"Polisi di wilayah taman juga telah membuat keputusan serupa secara mandiri ketika mereka mendapati kericuhan di Lafayette Square," sambungnya.
Menurut McEnany, pihak kepolisian sudah mengeluarkan tiga kali peringatan keras agar para demonstran angkat kaki dari daerah itu.
Beberapa demonstran taat untuk meninggalkan lokasi, sedangkan lainnya disebut nekat bertahan dan melempari benda-benda ke polisi.
"Polisi di wilayah taman bertindak karena mereka merasa perlu saat itu dan kami mendukung tindakan itu," ujar McEnany.
Sementara itu, Barr membantah bahwa dirinya memberi instruksi untuk membubarkan paksa para pengunjuk rasa.
Barr mengklaim bahwa para polisi sudah lebih dulu memaksa para demonstran angkat kaki sebelum ia datang ke lokasi kejadian.
Sedangkan lebih dari satu orang perwakilan Gedung Putih yang menyebut Barr yang memberi perintah itu.