News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tidak Hanya di AS, Kebrutalan Polisi Juga Terjadi di Kenya Berujung 15 Meninggal dan 31 Terluka

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi bentrok dengan demonstran saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di taman dekat Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Roberto Schmidt

TRIBUNNEWS.COM - Tidak hanya di Amerika Serikat, kebrutalan polisi juga sudah menjadi persoalan lama di Kenya.

Bahkan pada Senin (8/6/2020) lalu, terjadi demonstrasi di Ibu Kota Kenya, Nairobi untuk menuntut keadilan bagi para korban pembunuhan polisi di luar proses hukum.

Demo ini terjadi beberapa hari setelah pengawas polisi mengatakan ada 15 warga sipil yang meninggal karena kebrutalan polisi.

Belasan insiden itu terjadi sejak pemerintah memberlakukan jam malam untuk mengendalikan Covid-19 pada Maret silam, dikutip dari Al Jazeera

Setidaknya 200 demonstran memadati Mathare, area pemukiman padat penduduk di Nairobi.

Kerumunan ini didominasi pemuda dan ibu-ibu yang membawa poster berisi nama-nama teman mereka, tetangga, maupun anak mereka yang terbunuh dalam operasi polisi beberapa tahun terakhir.

Baca: Kisah Inspiratif Bocah 9 Tahun Asal Kenya Ciptakan Mesin Cuci Tangan Untuk Cegah Penularan Covid-19

Baca: Apakah Kerusuhan di AS Menguntungkan Perekonomian Indonesia? Ini Kata Ekonom Bhima Yudhistira

Janda buruh cuci di Kenya, Peninah Bahati Kitsao, masak batu agar dikira anak-anaknya sedang siapkan makanan. (CAROLINE MWAWASI/TUKO)

Beberapa diantaranya juga membawa kalimat-kalimat berisi pesan agar kebutalan polisi segera diakhiri.

"Hidup kami tidak ternilai."

"Selamatkan masa depan kita."

Begitupun yang diinginkan seorang warga Mathare, Rahma Wako.

"Saya di sini untuk memprotes pemuda kami yang telah meninggal di tangan polisi tanpa kesalahan dan kami mengatakan cukup sudah." ​​

"Sebagai ibu, banyak pemuda kami telah terbunuh ketika dicap sebagai pencuri," katanya dikutip dari AFP.

Otoritas Pengawasan Independen Pemolisian Kenya (IPOA) pekan lalu melaporkan telah menerima 87 pengaduan terhadap polisi.

Aduan meningkat sejak jam malam untuk mengendalikan wabah Corona dimulai pada 27 Maret.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini