TRIBUNNEWS.COM - Kematian George Floyd, pria Afrika-Amerika yang tewas di tangan polisi memicu kemarahan global.
Di berbagai wilayah, khususnya Minneapolis, hingga ke daratan Eropa, para pengunjuk rasa menggemakan keadilan rasial atas kematian George Floyd.
Upacara pemakaman George Floyd pada Selasa (9/6/2020), berlangsung emosional.
Dikutip Tribunnews dari BBC, para pembicara dalam pemakaman Floyd, di gereja di Houston, Texas, berbaris untuk mengenang George Floyd.
Peti jenazahnya diangkat dari gereja menuju Houston Memorial Gardens.
Baca: Kepala Serikat Polisi New York Sebut Kematian George Floyd adalah Pembunuhan
Baca: Tentara Garda Nasional AS Positif Covid-19 Setelah Kawal Unjuk Rasa Kematian George Floyd
Salah satu keponakan Floyd, Brooke Williams, menyerukan perubahan dalam undang-udang yang menurutnya dirancang merugikan orang kulit hitam.
"Mengapa sistem ini harus korup dan rusak?" katanya.
"Hukum sudah diberlakukan agar sistem Afrika-Amerika menderita," tambahnya.
Pemakaman Dihadiri 500 Pelayat
Lebih lanjut, sekira 500 pelayat memenuhi gereja di Houston.
Diberitakan Associated Press, meski berkerumun, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengenakan masker.
Pemakaman di Houston mengakhiri enam hari berkabung untuk Floyd di tiga kota, yakni Raeford, North Carolina dekat tempat dia dilahirkan, Houston tempat dia dibesarkan, dan Minneapolis tempat dia meninggal.
Protes dan almarhum George Floyd telah memperkuat persaudaraan komunitas kulit hitam dan mereka yang menjadi korban kekerasan atas ras.
Setelah kebaktian, peti mati emas Floyd dibawa mobil jenazah ke pemakaman di pinggiran Houston di Pearland untuk dikuburkan di sebelah ibunya.