TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, menceritakan suasana Selandia Baru seminggu sejak dibukanya lockdown akibat pandemi Virus Corona.
Sejak dicabutnya berbagai pembatasan pada 8 Juni 2020 lalu, kini aktivitas masyarakat Selandia Baru telah kembali normal.
Level kewaspadaan sudah kembali ke level satu yang artinya masyarakat kembali hidup normal tanpa ada pembatasan aktivitas.
Hanya saja untuk penerbangan ke luar negeri, Selandia Baru masih menutup aksesnya.
"Level satu itu artinya segala sesuatu itu sudah kembali seperti ke sedia kala, yang masih belum dibuka itu hanyalah perbatasan dengan luar negeri," kata Tantowi Yahya saat berbincang dengan sang adik Helmi Yahya, seperti diunggah di kanal YouTube Helmi Yahya Bicara, Kamis (18/6/2020).
Baca: Sempat Dinyatakan Bebas Corona, Selandia Baru Kecolongan 2 Kasus Baru, Pasukan Militer Diturunkan
Baca: Kabar Terbaru Tantowi Yahya, Bagikan Momen Indah bersama Sang Istri di Selandia Baru saat Pandemi
Sedangkan untuk transportasi massal yang bergerak di dalam negeri, saat ini sudah kembali dibuka.
Tantowi merasakan, suasana di Selandia Baru telah kembali normal.
"Namun demikian, beberapa protokol Covid-19 masih diberlakukan berikut juga kelaziman-kelaziman baru, protokol yang masih dipertahankan itu adalah menjaga kebersihan utamanya mencuci tangan, kemudian kalau bersih dan batuk ditutup menggunakan siku," ungkapnya.
Tantowi Yahya menambahkan, saat ini pemerintah Selandia Baru terus berupaya memulihkan kondisi ekonomi.
Warga diingatkan untuk membeli produk-produk lokal guna membangkitkan sektor ekonomi.
"Setelah masuk ke normal satu ini, rakyat Selandia Baru pertama diminta untuk membeli produk-produk lokal," ungkap Tantowi.
Selain itu, masyarakat Selandia Baru juga didorong untuk mengunjungi pariwisata yang ada di dalam negeri.
Dikatakan Tantowi, pemerintah di Negara Kiwi juga mengajak warganya untuk melakukan pengeluaran.
"Inilah saatnya untuk melakukan spending, bukan untuk berhemat, karena tiap satu dolar yang dikeluarkan itu berarti banyak bagi bergulirnya perkonomian negeri," ungkapnya.
Baca: Tantowi Sebut Tak Ada Negara yang Siap Hadapi Covid-19 Kecuali Selandia Baru
Baca: Mengapa Ekonomi China Dianggap Lebih Siap Dibanding Hadapi Krisis Global?