TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) mengatakan, pengujian obat malaria hidroksiklorokuin dalam uji coba multi-negara untuk pasien Covid-19 telah ditangguhkan.
Kebijakan ini dikeluarkan WHO setelah melihat data baru dan penelitian tidak menunjukkan manfaat.
Dikutip Tribunnews dari France24, pakar WHO, Ana Maria Henao-Restrepo, angkat bicara.
Ana mengatakan, para peneliti yang memimpin uji coba Solidarity Trial, telah meninjau data terbaru dan memutuskan untuk berhenti merekrut pasien baru.
"Setelah musyawarah, mereka menyimpulkan, (uji coba) hidroksiklorokuin akan dihentikan dari Solidarity Trial," ungkap Ana saat briefing media.
Baca: WHO Lanjutkan Studi Hidroksiklorokuin untuk Mengobati Covid-19
Baca: Studi Penggunaan Hidroksiklorokuin untuk Covid-19 Dipertanyakan 120 Peneliti dan Profesional Medis
Dalam pernyataan yang dikeluarkan WHO, Rabu (17/6/2020), menyebutkan keputusan tersebut berdasarkan pada Uji Solidaritas sendiri.
Serta, dari uji coba yang dipimpin Inggris, pihak yang menemukan obat itu tidak membantu pengobatan Covid-19.
Selain itu, keputusan untuk menghentikan uji coba juga dilakukan setelah mengamati peninjauan bukti lain tentang hidroksiklorokuin.
Lebih lanjut, data dari studi tersebut, "Menunjukkan hidroksiklorokuin tidak menghasilkan pengurangan mortalitas pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit."
Peneliti: Tak akan Menambah Lagi Pasien
Secara terpisah, para peneliti Solidarity Trial mengatakan tidak akan menambah lagi pasien untuk uji coba hidroksiklorokuin.
"Pasien yang sudah memulai hidroksiklorokuin tetapi belum menyelesaikan studi mereka dalam percobaan, dapat menyelesaikannya atau berhenti , dengan mengikuti kebijakan dokter pembimbing," ungkap para peneliti.
Secara terpisah, data dari uji klinis yang dipimpin Inggris, yang dikenal dengan percobaan Healing, melaporkan hasil serupa.
Pada pernyataan minggu lalu, mereka menemukan obat anti-malaria tidak menunjukkan manfaat pada pasien dengan Covid-19.
Lebih jauh, administrasi Food and Drug Administration (FDA) AS mencabut otorisasi penggunaan darurat hidroksiklorokuin untuk mengobati Covid-19.
FDA mengatakan, tidak lagi masuk akal untuk percaya hidroksiklorokuin dan obat terkait klorokuin akan efektif dalam mengobati Covid-19.
*WHO belum merekomendasikan obat atau vaksin apa pun untuk mengobati Covid-19. Penelitian lebih lanjut masih dalam pengembangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)