Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM –- Pemerintah Thailand dikabarkan akan mulai membuka tempat hiburan malam lagi pada bulan Juli
Dilansir dari Bangkok Post, Senin (22/6/2020) operator tempat hiburan malam di Thailand tengah menyambut janji komite setempat tentang pelonggaran penguncian bisnis.
Pub, bar, ruang karaoke dan tempat hiburan lainnya akan diizinkan untuk dibuka kembali pada tahap kelima pelonggaran pembatasan Covid-19 yang diharapkan dilakukan pada bulan Juli.
Janji itu dibuat selama pembicaraan pada hari Minggu antara wakil kepala militer dan wakil ketua komite Thailand, Jenderal Natthaphol Nakpanich dan operator tempat hiburan malam.
Baca: Hasil Swab Bayi yang Dilahirkan dari Ibu yang Positif Covid-19 di Pasaman Dinyatakan Negatif
Baca: UPDATE Covid-19 Ambon: Pasien Positif 437 Orang per 22 Juni 2020, 120 Sembuh, 10 meninggal
Baca: Mendes: Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa Sudah Efektif
"Tahap kelima pembatasan pelonggaran akan dilakukan, dengan atau tanpa perpanjangan dekrit darurat untuk satu bulan lagi," kata Jenderal Natthaphol dikutip dari Bangkok Post, Senin (22/6/2020)
Namun, itu masih harus disahkan dalam pertemuan Center for Covid-19 Situaton Adminstration (CCSA) atau Satgas Covid-19 Thailand yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Jumat besok.
Masih belum jelas apakah pembukaan tersebut juga mencakup pembukaan panti pijat.
Musisi dan penghibur membuat permohonan yang emosional pada Kamis lalu kepada pemerintah setempat agar mereka bisa kembali bekerja.
Pembatasan sosial yang cukup lama menempatkan mereka dalam kesulitan keuangan yang mengerikan.
Jenderal Natthaphol mengatakan akan merekomendasikan pada pertemuan Jumat bahwa mereka diizinkan untuk kembali bekerja.
Akan tetapi ia juga menekankan perlunya langkah-langkah yang tepat untuk mencegah Covid-19.
"Jika keputusan situasi darurat dicabut, semua penutupan akan secara otomatis berakhir," ungkap Natthapol
Situasi darurat akan tetap berlaku setidaknya sampai akhir bulan ini dan dapat diperpanjang oleh pusat jika pihak berwenang masih khawatir tentang wabah Covid-19.