Selama 27 hari Thailand tidak mencatat transmisi lokal baru dari kasus-kasus baru yang diimpor oleh warga yang kembali ke negara Gajah Putih itu.
Presiden Asosiasi Bisnis Khao San dan CEO Grup Buddy, Sanga Ruangwattanakul mengatakan semua peserta yang hadir pada pertemuan kemarin merasa puas dengan hasilnya dan mereka berharap dapat kembali bekerja pada 1 Juli.
Mr Sanga mengatakan itu merupakan berita baik bagi pemilik tempat hiburan karena itu berarti bisnis mereka akan segera dibuka kembali dan mereka akan mendapatkan pemasukan untuk tetap bertahan.
Ini akan membantu mereka membayarsewa tempat dan mendukung staf mereka.
"Pandemi Covid-19 telah sangat menghantam kita. Kami sangat ingin pemerintah melonggarkan pembatasan. Kami masih harus membayar sewa, utilitas, akomodasi, dan makanan untuk staf. Kami tidak ingin meninggalkan karyawan kami," katanya .
Operator Nightlife tersebut telah menyiapkan rencana untuk mencegah penularan virus berdasarkan pedoman dari Kementerian Kesehatan Masyarakat, tambahnya.
Mr Sanga mengatakan dia percaya situasi di Thailand sekarang cukup aman untuk membuka kembali tempat hiburan malam, karena belum ada satu kasus Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal selama 27 hari.
"Saya pikir pandemi ini sekarang terkendali di Thailand.
"Kami siap untuk membuka kembali dan bersedia mengikuti pedoman CCSA untuk memastikan keamanan staf dan pelanggan kami. Suhu pelanggan akan diperiksa sebelum masuk, akan ada pembersih tangan di atas meja dan sebagainya," katanya.
Mr Sanga juga mendesak CCSA untuk mengizinkan pertunjukan musik live di tempat hiburan karena itu akan membantu musisi di seluruh Thailand untuk mencari nafkah.
"Ada lebih dari 100.000 musisi wiraswasta yang berjuang untuk bertahan hidup karena mereka tidak dapat bekerja," katanya.
"Mereka tidak memiliki penghasilan selama tiga bulan. Jika mereka masih tidak diizinkan bekerja di pub dan restoran, harus ada langkah-langkah dari pemerintah untuk membantu meringankan beban keuangan mereka," lanjutnya