TRIBUNNEWS.COM - Penambang tradisonal di Tanzania mendadak menjadi kaya raya setelah temukan dua batu tanzanite.
Saniniu Kuryan Laizer (52) kemudian menjual batu permata tanzanite itu kepada pemerintah.
Dua batu pertama yang ditemukan Saniniu itu masing-masing memiliki berat 9.27 kilogram dan 5,1 kilogram.
Saniniu menemukan batu pertama tanzanite di perbukitan Mirerani utara, Tanzania.
Batu pertama tanzanite yang ia temukan terjual seharga 7,7 miliar shilling Tanzania atau setara dengan 3,3 juta dolar AS (Rp 47,1 miliar).
Baca: Mengenal Batu Tanzanite, Permata Berkualitas dengan Warna Biru yang Memukau
Baca: Afrika Selatan Pertimbangkan Penggunaan Dexamethasone untuk Pasien Covid-19
Dikutip Tribunnews dariĀ Deutsche Welle, terkait batu pertama tanzanite yang ditemukan Saniniu, Menteri Pertambangan mengatakan akan memastikan dia aman.
"Laizer adalah miliader sekarang, dan mari kit apastikan dia aman," ungkap Menteri Pertambanan Dotto Biteko.
"Kami sekarang (tengah) bergerak melewati situasi di mana para penambang tradisional menyelundupkan tanzanite," tambahnya.
"Sekarang mereka mengikuti prosedur dan membayar pajak dan royalti ke pemerintah," paparnya.
Baca: Presiden Tanzania Pertanyakan Kualitas Alat Tes Corona, Kambing & Pepaya Dinyatakan Positif
Baca: Kepala Lab Covid-19 Tanzania Ditangguhkan setelah Presiden John Magufuli Pertanyakan Keakuratan Tes
Sementara itu, setelah menjual batu permata tanzanite terebut, Saniniu mengatakan, akan menggunakan hasilnya untuk pengembangan.
"Saya berencana membangun mal di Arusha dan sekolah di dekat rumahku," terang Saniniu.
"Saya mengucap syukur kepada Tuhan atas nerkat ini, karena ini adalah pertama kalinya saya mendapatkan ukuran ini," terangnya.
"Ketika saya menemukan batu permata tanzanite, saya memberi tahu pejabat pemerintah yang dapat menilai harga batu tersebut," tambahnya.
"Hari ini, mereka memanggil saya untuk pembayaran," ungkapnya.