TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Sebuah rumor mengatakan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un habiskan jutaan uang dari Organisasi Bayangan Office 39 yang menyelundupkan narkotika, senjata dan perdagangan manusia di seluruh dunia.
Tindakan itu dilakukan Kim untuk bertahan di tengah sanksi AS.
Pemimpin diktator yang punya hubungan cinta-benci dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dilaporkan telah menghabiskan jutaan uang dari organisasi bayangan rahasia Office 39.
Jaringan penyelundupan itu merupakan cara praktis untuk atasi sanksi yang membatasi barang yang dapat diimpor dan diekspor dari negara itu, menurut pakar yang dilansir Mirror.
Jaringan itu dipercaya telah didirikan oleh ayah Kim, Kim Jong Il pada 1974.
Tanpa jaringan penyelundupan itu, sang diktator Korea Utara tidak akan bisa mempertahankan kemewahan hidupnya sementara rakyatnya menghadapi kemiskinan dan kelaparan.
Seorang mantan Kolonel Pasukan Khusus Tentara AS sekaligus pakar Korea Utara, David Maxwell mengatakan kepada New York Post,
"Memangnya dari mana Anda pikir, Kim mendapatkan miras cognac, Mercedes dan jam tangan Rolex?"
Dia mengklaim, "Semua uang yang dia belanjakan berasal dari Office 39", merujuk pada organisasi bayangan rahasia.
Sementara itu, Sean King, seorang pakar di Park Strategies di New York mengatakan, "Para Kim (merujuk pada Kim Jong Un dan ayahnya), adalah keluarga kriminal terorganisir yang menyamar menjadi pemimpin suatu negara."
Dia mengatakan bahwa kedutaan-kedutaan Korea Utara di dunia diatur seakan-akan seperti "perusahaan kriminal multinasional".
Rumor itu mengklaim bahwa Kim terlibat dalam kerja paksa, pemalsuan, penyelundupan emas, penjualan narkoba dan senjata. Itu pun hanyalah beberapa kegiatan terlarang yang dilakukan Office 39.
Kim Jong Un sendiri pada awal tahun ini diisukan meninggal setelah jalani operasi Kardiovaskular.
Namun dia muncul setelah berminggu-minggu menghilang dari publik.
Akhir-akhir ini, dia kembali diisukan punya kondisi kesehatan yang tidak stabil. Ada laporan bahwa 'menghilangnya' Kim karena dia sedang berusaha menjaga diri dari penularan wabah Covid-19.
Ada pun Office 39 yang punya beberapa nama lain seperti biro 39, divisi 39 dan ruangan 39 adalah sindikat organisasi rahasia yang dikabarkan berbasis di ibu kota Pyongyang.
Para utusan dari Office 39 ini dikirim ke seluruh dunia untuk melakukan kegiatan ilegal.