TRIBUNNEWS.COM - Maskapai penerbangan Pakistan dikabarkan melakukan serangan balik setelah muncul berita hampir sepertiga dari pilotnya memegang lisensi palsu atau meragukan.
Beberapa pengamat bertanya-tanya apakah perusahaan penerbangan tengah mengatasi skandal tersebut.
Pekan ini, Pakistan International Airlines (PIA) mengatakan, akan segera mengirim 141 dari 434 pilotnya setelah tinjauan pemerintah menemukan mereka memperoleh kredensial 'palsu'.
Para pilot juga dicurigai curang dalam ujian dengan meminta orang lain menggantikannya.
Baca: Kronologi Pilot Nekat Abaikan Petugas: Mesin Gagal Menyala & Pesawat Jatuh di Karachi Pakistan
Baca: Pramugari Ungkap 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Penumpang Pesawat di Masa Pandemi Covid-19
Dikutip Tribunnews dari India Today, skandal ini menyeruak setelah kecelakaan di Karachi pada Mei 2020 kemarin.
Kecelakaan pesawat di Karachi tersebut menewaskan 98 orang.
Pihak berwenang pada dasarnya menyalahkan insiden ini pada kedua pilot Pakistan International Airlines.
Berbincang Tentang Virus Corona
Lebih jauh, penyelidikan awal menyebut, pada saat terbang, pilot membicarakan virus corona.
Mesin rusak secara bersamaan saat mereka berusaha mendaratkan Airbus A320 tanpa menurunkan rodanya.
Pesawat kehilangan daya dan jatuh di antara rumah-rumah dekat Bandara Karachi ketika berkeliling untuk upaya pendaratan kedua.
Lisensi Palsu Sudah Disinggung Tahun Lalu
Masih dikutip dari India Today, menurut tinjauan pemerintah tahun lalu, rincian yang terungkap menerangkan 262 pilot dari 860 pilot aktif di Pakistan memegang lisensi palsu.
Para pilot tersebut juga diduga curang dalam ujian.