Lebih dari setengahnya berasal dari Pakistan International Airlines yang dikelola pemerintah.
Sampai 1970-an, maskapai terbesar di Pakistan ini dianggap sebagai maskapai regional top.
Tetapi reputasinya anjlok di tengah kesalahan manajemen yang kronis.
Maskapai tersebut sering melakukan pembatalan penerbangan dan alami krisis keuangan.
Baca: Pilot Asal AS Alami Kecelakaan Pesawat di Danau Sentai, Joyce Lin Meninggal dalam Aksi Kebaikan
Baca: Kemenlu: Tidak Ada WNI dalam Kecelakaan Pesawat Pakistan
28 Pilot Diberhentikan
Sejauh ini, pihak berwenang telah memulai proses pemberhentian terhadap 28 pilot dari 262 pilot.
Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan mengatakan, pemberhentian ini karena kemungkinan tuduhan kriminal para pilot.
Pakistan International Airlines akan membawa reformasi yang bertujuan merestrukturisasi maskapai, kata Ghulam kepada wartawan.
Dia menambahkan, proses pembersihan hari selesai akhir 2020 ini.
Baca: Kecelakaan Pesawat di Pakistan Diduga karena Pilot Tidak Fokus, Bahas Soal Virus Corona saat Landing
Baca: Pesawat Pakistan PIA Jatuh di Permukiman Karachi, 80 Jasad Telah Ditemukan
"Orang-orang mengatakan ini akan memiliki dampak negatif," ucap Ghulam.
"Tetapi, ketika Anda mencoba menyelamatkan seorang pasien, harus melakukan operasi besar, radiasi dan bahkan kemoterapi," terang ghulam.
Dia juga disebut berusaha menyalahkan kecelakaan Pakistan International Airlines pada pemerintahan sebelumnya.
"Insya Allah, 2021 akan menjadi tahun perbaikan institusi Pakistan," katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)