Harga satu peluru $68.000 (perkiraan) dan dapat mencapai jarak 40-57 km dengan pemandu GPS.
Sebelumnya Angkatan Darat India sudah menyatakan akan membeli amunisi Excalibur setelah bentrok berdarah Lembah Galwan.
Ternyata bukan kali ini saja, Angkatan Darat India mengerahkan Howitzer M-777 ke perbatasan dengan China.
September 2019, Panglima Angkatan Darat India Jenderal Bipin Rawat membenarkan bahwa Angkatan Darat akan mengerahkan sistem persenjataan ini dan Helikopter berat Chinook di sektor Timur.
Meriam 155 mm ini relatif ringan, memungkinkan mereka untuk digantung di bawah Helikopter dan bergerak cepat di medan pegunungan.
Howitzer M-777 teruji dalam pelbagai medan perang karena menjadi senjata andalan AD dan Marinir Amerika Serikat dalam perang perang Afghanistan, Irak, Suriah, Yaman, Saudi Arabia.
Penggunanya cukup banyak mulai dari Australia, Kanada, Swedia, Amerika, Jerman, Belanda, Kolombia, hingga India.
Selain Howitzer M-777, Angkatan Darat India juga punya artileri Bofors, K-9 Vajra, dan Dhanush.
Sedangkan untuk tank, India sudah mengerahkan tiga resimen tank T-72, yang beratnya sekitar 40 ton per unit/
Pengerahan tank ini bersama dengan kendaraan tempur mekanis BMP-2, telah diterbangkan ke Ladakh oleh IL-76 sejak awal 1990-an.
Semua alutsista ini dikerahkan dengan pesawat kargo C-17 Globemaster, C-130 Super Hercules dan CH-47 Chinook.
SALING KERAHKAN PULUHAN RIBU TENTARA
India diperkirakan mengerahkan 40.000-45.000 tentaranya di Ladakh, naik dari 20.000-24.000 tentara sebelum bentrok 15 Juni 2020.
Di luar tentara, India menambah sekitar 2.000 pasukan tambahan ke Polisi Perbatasan Indo-Tibet (ITBP).