TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Tiongkok atau China telah mengerahkan senjata artileri dan tank terbarunya ke perbatasan India sebelum bentrok mematikan di Lembah Galwan, 15 Juni 2020, yang menewaskan 20 tentara India.
Ketegangan perbatasan India China meningkat setelah tiga kali tentara kedua negara bentrok fisik di perbatasan yang disebut line of actual control (LAC).
Bentrokan ini melibatkan ratusan tentara dari kedua pihak.
Bentrok kedua terjadi di Sikkim utara pada 9 Mei.
Bentrok berdarah, meletus di Lembah Galwan, 15 Juni 2020 menewaskan 20 tentara India dan belasan lainnya luka-luka.
Sebelum bentrok berdarah Lembah Galwan, Global Times media pemerintah China melansir, Grup 75 tentara China, menggelar latihan militer dengan senjata artileri tercanggih China, howitzer PCL-181, di gurun Tiongkok barat laut, Nanjiang Haojiao, 11 Juni 2020.
Howitzer swa gerak PCL-181 kaliber 155 milimeter digendong truk 6 x 6 diperkenalkan ke publik pada parade militer Hari Nasional di Beijing, 1 Oktober 2019.
Beratnya hanya 25 ton, membuatnya jauh lebih ringan dan lebih cepat dan dengan daya tahan lebih lama daripada howitzer self-propelled sebelumnya, yang berat lebih dari 40 ton, menurut China Central Television (CCTV).
Bobotnya yang ringan juga memberi senjata keunggulan di daerah ketinggian tinggi ketika kekurangan oksigen dapat memengaruhi kekuatan mesin, dan juga sangat gesit dan cepat dalam penyebaran reaksi cepat.
Panel kontrolnya sudah digital dan pengisian ulang amunisi semi-otomatis hingga mempersingkat waktu persiapan yang diperlukan untuk menembakkan senjata, memberikan kemampuan tempur artileri yang lebih kuat, lapor CCTV mengutip seorang pakar militer.
Artileri howitzer berguna di daerah pegunungan karena proyektil yang ditembakkan darinya mengikuti jalur parabola, yang dapat mem-bypass gunung di medan yang akan memblokir tembakan linear dari, misalnya, tank tradisional, kata pakar tersebut.
Song Zhongping, seorang pakar militer dan komentator TV, pada Global Times S mengatakan jangkauan tembakan howitzer kaliber 52 ini lebih dari 50 kilometer dan proyektil dipandu laser dan satelit.
Howitzers PCL-181 dapat bergerak hingga 100 km / jam (62 mil per jam), sambil membawa 27 peluru.
Selain mengerahkan Howitzers PCL-181, PLA juga mengerahkan tank ringan terbarunya Tipe 15 ke perbatasan India.