News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Menyamar Jadi Paramedis Pakai Ambulans Tembaki Warga Palestina di Tepi Barat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel dalam agresi mereka di Tepi Barat, Palestina.

Tentara Israel Menyamar Jadi Paramedis Pakai Ambulans Tembaki Warga Palestina di Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel (IDF), dilaporkan menyamar sebagai paramedis, memasuki kamp pengungsi Palestina dan menembaki penduduk baru-baru ini di Tepi Barat.

Aksi IDF itu ditunjukkan dalam rekaman video yang menjadi viral.

Baca juga: Memahami Logika Bertindak Otoritas Palestina Perangi Bangsa Sendiri di Operasi Jenin di Tepi Barat

"Sebuah video yang baru-baru ini dibagikan di media sosial Palestina menunjukkan pasukan Israel memasuki Kamp Balata di Tepi Barat utara dua minggu lalu dengan menyamar sebagai paramedis di dalam ambulans, yang mengakibatkan tewasnya seorang wanita tua dan seorang pria muda," kata laporan MNA, Senin (6/1/2025).

Serangan ini terjadi pada hari Kamis, 19 Desember 2024, di kamp Balata, yang terletak di timur kota Nablus, yang mengakibatkan tewasnya dua warga Palestina dan empat lainnya terluka.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, Halimeh Saleh Awail yang berusia 80 tahun meninggal akibat luka tembak di dada dan kakinya, dan Qasi Hamid Sarouji yang berusia 25 tahun meninggal karena cedera kepala parah.

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), seorang pria berusia 65 tahun dan dua pemuda lainnya juga terluka oleh tembakan Israel.

Dalam serangan ini, Israel tidak hanya menggunakan ambulans tetapi juga mencegah masuknya ambulans dan petugas penyelamat ke lokasi kejadian setelah menembaki warga Palestina.

PRCS juga melaporkan bahwa seorang pemuda menderita cedera wajah akibat peluru yang ditembakkan oleh pasukan militer Israel.

Gambar ini menunjukkan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza pada 15 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk badan UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober. (Photo by AFP) (AFP/-)

UNRWA Tutup di Tepi Barat

Terkait situasi konflik di Palestina yang diduduki Israel, Pejabat PBB yang berbicara dengan New York Times (NYT) mengatakan bahwa badan utama yang menyediakan bantuan kemanusiaan untuk Palestina sedang “bersiap” untuk mengakhiri operasinya di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. 

Badan PBB tersebut telah menjadi sasaran kampanye kotor Israel, yang mencakup pemaksaan pengakuan para pegawai UNRWA agar mengakui hubungan dengan Hamas.

"Dampaknya akan sangat besar terhadap situasi yang sudah sangat buruk. Jika memang itu yang diinginkan Israel, yaitu menghilangkan kemampuan kita untuk menyelamatkan nyawa, Anda harus mempertanyakan apa yang dipikirkan dan apa tujuan akhirnya?" kata koordinator kemanusiaan dan residen PBB Jamie McGoldrick kepada NYT pada tanggal 2 Januari.

UNRWA merupakan penyedia utama kebutuhan pokok dan layanan penting, yang diandalkan oleh ribuan warga Palestina untuk mata pencaharian dan kebutuhan dasar mereka. Sejak dimulainya genosida Israel di Gaza, UNRWA telah menjadi garda terdepan dalam menyalurkan bantuan kepada warga Palestina yang mengungsi, menyediakan makanan, air, dan obat-obatan, serta mengawasi pengiriman bantuan dan mengelola tempat penampungan.

UNRWA telah menyediakan bahan bakar ke rumah sakit yang tersisa dan telah berupaya membersihkan limbah yang terkumpul, yang sangat penting di tengah merebaknya penyakit seperti kolera. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini