News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

78 Persen Warga Rusia Ingin Vladimir Putin Berkuasa hingga 2036

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita menonton siaran langsung pidato Presiden Rusia Vladimir Putin kepada bangsa tersebut atas wabah koronavirus, di Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin memenangkan suara untuk mengubah konstitusi dan mengatur ulang masa jabatannya.

Perubahan ini berpotensi membuatnya bisa memerintah Rusia hingga 2036.

Pemungutan suara ad-hoc menunjukkan 77,93 persen suara mendukung amandemen konstitusi.

Sebanyak 21,26 persen menentang perubahan amandemen dari 99,9 persen suara terhitung.

Dikutip dari The Guardian, tingkat partisipasi sejumlah 64,99 persen, jelas komisi pemilihan. 

Baca: Respons Presiden Rusia Vladimir Putin Soal Spekulasi Asal Usul Covid-19

Baca: Temui Presiden Rusia Vladimir Putin di Kediamannya, Setiap Orang Wajib Lewati Terowongan Disinfektan

Seorang wanita menonton siaran langsung pidato Presiden Rusia Vladimir Putin kepada bangsa tersebut atas wabah koronavirus, di Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV/AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Meski pemungutan suara tidak memenuhi kriteria untuk referendum, bisa dikatakan mayoritas warga Rusia mendukung pemerintahan Putin setelah 2024.

2024 merupakan tahun terakhir masa jabatan keempat dan terakhirnya sebagai presiden.

Iklan-iklan kampanye tidak menyebutkan detail tentang perubahan konstitusi yang berpotensi membuat Putin berkuasa hingga 2036.

Warga Rusia banyak mendukung paket amandemen yang mencakup pensiun dan kenaikan upah minimum, reorganisasi pemerintahan, penyebutan konstitusional 'iman kepada Tuhan', larangan pernikahan gay, desakan untuk melestarikan bahasa dan sejarah Rusia, dan larangan pejabat tinggi memegang kewarganegaraan ganda.

Pemungutan suara adalah langkah terakhir untuk memasukkan amandemen ke dalam konstitusi.

Rancangannya telah ditinjau mahkamah agung Rusia dan didukung anggota parlemen regional.

Di sisi lain, pihak yang tidak setuju dengan amandemen berencana memprotes hasil suara di Lapangan Pushkin Moskow.

Pemerintahan Uni Soviet berencana memenangkan pemungutan suara dengan dukungan yang signifikan dan jumlah suara untuk meneruskan amandemen.

Baca: Putin Klaim Rusia Lebih Berhasil Tangani Covid-19 Ketimbang AS

Baca: Trump Telepon Putin Saat Gelombang Demo Floyd di AS, Apa yang Dibahas?

Untuk itu Moskow dan pemerintahan daerah melakukan sejumlah cara untuk memenangkan hati pemilih.

Salah satu caranya yakni dengan menawarkan hadiah uang tunai dan beberapa peralatan kepada pemilih.

Di lain sisi, para perusahaan berusaha mendesak karyawannya untuk pergi ke tempat pemungutan suara.

Lembaga survei opini publik mengatakan bahwa para pendukung Putin lebih semangat datang ke tempat pemungutan suara dibanding oposisi.

Beberapa penentang Putin lebih setuju dengan konstitusi saat ini.

Para kritikus mengatakan bahwa pemungutan suara tidak mungkin untuk dipantau.

Voting berlangsung seminggu dan juga diadakan online, artinya hanya ada jejak kertas parsial.

Pelanggaran biasanya ditemui dengan cara mengawasi kotak suara di seluruh proses pemungutan suara.

Mulai dari pemungutan suara terbuka hingga saat petugas pemungutan suara mengosongkan isi kotak suara untuk dihitung.

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP) (AFP/ALEXEI DRUZHININ)

Baca: Kediaman Vladimir Putin Kini Dipasangi Terowongan Disinfektan untuk Menghindari Penularan Covid-19

Baca: Lindungi Presiden Rusia dari Covid-19, Ada Terowongan Disinfekstan Menuju Rumah Dinas Vladimir Putin

Sementara itu, para pejabat tampaknya membuat aturan pemungutan suara dengan tergesa-gesa.

Beberapa jam sebelum pemilihan ditutup pada Rabu, komite pemilihan Rusia merilis hasil sementara untuk pemungutan suara yang menunjukkan bahwa 73 persen warga mendukung amandemen.

Padahal ilegal hukumnya merilis polling, terlebih hasil yang sebenarnya sebelum voting berakhir.

Pada pidatonya minggu ini, Putin mengatakan mereka memilih stabilitas, keselamatan, kesejahteraan, dan kehidupan yang layak.

Dia juga tidak menyebutkan bahwa pemungutan suara akan memungkinkan dia untuk kembali berkuasa untuk masa jabatan kelima dan keenam, jika dia ingin.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini