TRIBUNNEWS.COM, TEXAS - Sepasang lansia yang telah menikah lebih dari separuh abad dilaporkan meninggal berpegangan tangan di hari yang sama di Texas Amerika Serikat.
Keduanya dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona atau covid-19.
Dilansir CNN, Betty (80) dan Curtis Tarpley (79) meninggal bersamaan pada 18 Juni lalu dengan tangan mereka saling berpegangan di detik-detik akhir hidup mereka.
Anak dari kedua pasangan itu, Tim Tarpley mengabarkan bahwa Betty menunjukkan gejala Covid-19 sebelum dibawa ke Texas Health Harris Methodist Hospital Fort Worth pada 9 Juni lalu.
-
Baca: Total Pasien Positif Covid-19 Sebanyak 59.394 per 2 Juli, Ini Sebaran Berdasarkan Provinsi
-
Baca: Wanita 55 Tahun Ditemukan Tewas Penuh Luka di Deliserdang, Sempat Menjerit Diganggu Kakek
Sementara Curtis, juga menyusul dilarikan ke rumah sakit yang sama 2 hari setelahnya.
Tim Tarpley mengatakan Betty menghubungi dirinya dan saudarinya, mengatakan bahwa sudah berdamai dengan kondisi kritisnya ketika kondisinya terus menurun.
"Saya berteriak, 'Tidak! Masih banyak yang ingin kutunjukkan padamu di hidup ini, aku belum siap!" ujar Tim sebagaimana dilansir CNN.
Ketika keluarga itu memberitahu Curtis tentang kondisi Betty, kesehatan Curtis pun mulai terganggu.
Sebelumnya Betty dan Curtis ditempatkan pada ruangan yang terpisah selama perawatan, mereka kemudian disatukan kembali ketika memasuki comfort care, sebuah perawatan medis khusus mereka yang memasuki masa-masa kritis.
Blake Thorne, seorang perawat di ICU mengatakan bahwa dia telah mengusahakan yang terbaik.
"Sepertinya menyatukan mereka adalah keputusan yang tepat," ujar Throne sebagaimana dilansir CNN.
Betty dilaporkan meninggal 20 menit setelah disatukan dalam satu ruang dengan Curtis.
Sementara suaminya, Curtis meninggal sekitar 45 menit sesudah Betty.
Meski mereka tidak bisa saling bicara di detik akhir kehidupan mereka, Tarpley percaya orangtuanya masih bisa menenangkan satu sama lain.
"Jujur saya pikir mereka sangat tidak mampu sehingga yang bisa mereka lakukan adalah berbicara dengan jiwa mereka atau sesuatu, bahasa khusus yang tidak bisa diucapkan," katanya.
"Mereka jelas sangat mengenal satu sama lain sehingga mereka dapat berkomunikasi tanpa kata-kata."
Sementara itu diketahui bahwa virus corona terus menyebar di seluruh Amerika Serikat, dengan lebih dari 2,6 juta kasus infeksi dan 127.762 kematian akibat penyakit Covid-19 pada Rabu (1/7/2020), menurut New York Times.