News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Dikabarkan akan Tinggalkan WHO Tahun Depan, Apa Alasannya?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat (AS) akan meninggalkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam waktu setahun dari sekarang.

Hal itu dilakukan pasca Presiden AS Donald Trump menyelesaikan tenggat waktu ultimatum terkait klaimnya yang menyalahkan China mengacu pada kasus pandemi virus corona (Covid-19).

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (8/7/2020), setelah mengeluarkan kebijakan 30 hari ultimatumnya pada bulan Mei lalu yang menuntut WHO untuk bersikap tegas terhadap China, Trump telah memulai proses 'melepaskan AS' dari kontribusinya terhadap WHO.

Baca: WHO Akhirnya Akui Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara

Semenjak pandemi, AS memang terus menuding China berusaha menyembunyikan fakta terkait wabah Covid-19 yang mematikan itu.

Sementara itu, PBB telah mengkonfirmasi pada Selasa kemarin, terkait langkah yang akan diambil AS dan menyebut bahwa negara itu akan secara resmi meninggalkan WHO pada 6 Juli 2021.

Terkait rencana ini, para pejabat PBB dan anggota parlemen Demokrat pun mengecam keputusan Trump.

"Picik, itu tidak perlu dilakukan dan benar-benar berisiko," kata Presiden Yayasan PBB Elizabeth Cousens.

Kepergian AS, yang selama ini menjadi penyandang dana utama WHO, tentunya juga akan meninggalkan Yayasan Bill dan Melinda Gates sebagai kepala kontributor keuangan bagi kelompok yang bertanggung jawab atas banyak kebijakan kesehatan global itu.

Ini merupakan suatu perkembangan yang tidak menyenangkan, mengingat banyaknya konflik kepentingan yang terjadi dalam organisasi yang disorot oleh para profesional kesehatan masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini