Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebanyak 1,4 juta orang Amerika diperkirakan telah mengajukan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir tanggal 4 Juli lalu, ini dipicu pandemi virus corona (Covid-19) yang masih mewabah di negara itu.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) pun merilis data mingguan terkait bertambahnya angka pengangguran ini pada Kamis waktu setempat.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (9/7/2020), menurut perkiraan para ekonom, awal penetapan klaim pengangguran di negara itu mencapai sekitar 1,38 juta orang.
Baca: PM Trudeau: Kanada Tangani Covid-19 Lebih Baik Daripada Amerika Serikat
Jumlah pengajuan baru pun akan tetap berada di atas angka satu juta untuk pekan ke-16 secara berturut-turut.
Sehingga jumlah total klaim selama krisis corona ini menjadi sekitar 50 juta orang.
Seperti yang disampaikan Kepala Investasi di Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar pada awal bulan ini.
"Ini akan mencapai angka sebanyak itu hingga tunjangan pengangguran berakhir pada 31 Juli," ujar Boockvar.
Para analis dikabarkan memperkirakan klaim pengangguran berada di angka 18,8 juta, turun dari minggu sebelumnya yakni sebanyak 19,3 juta.
Baca: Pelajar Asing di AS Diminta Pulang ke Negaranya Jika Hanya Kuliah Online
Perlu diketahui, saat ekonomi AS mulai dibuka kembali, sekitar 4,8 juta pekerjaan diciptakan pada Juni lalu.
Sementara Presiden AS Donald Trump mengklaim angka tersebut membuktikan bahwa ekonomi nasional negaranya tengah menggeliat.
Survei yang dilakukan pada pertengahan Juni lalu pun tidak mencerminkan kembali munculnya virus ini di beberapa negara, yang dapat memicu gelombang kedua Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).