Menurut Dr Linsey Marr, ahli aerosol di Virginia Tech, aerosol dilepaskan ketika seseorang tanpa gejala menghembuskan napas, berbicara atau bernyanyi.
Marr bersama lebih dari 200 ilmuwan lainnya, menjabarkan, orang harus mempertimbangkan waktu berada di dalam ruangan dengan orang asing agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
Baca: Didesak 239 Ilmuwan, WHO Sebut Akan Tinjau Bukti Transmisi Virus Corona Lewat Udara
Baca: 239 Ilmuwan Desak WHO untuk Akui Covid-19 Dapat Menyebar Melalui Udara
Baca: WHO Akhirnya Akui Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara
Baca: AS Dikabarkan akan Tinggalkan WHO Tahun Depan, Apa Alasannya?
Mengutip dari New York Times, berikut Tribunnews rangkum beberapa fakta-fakta soal penyebaran virus corona melalui udara:
Apa Artinya Virus Ditularkan Melalui Udara?
Virus yang ditularkan melalui udara berarti, virus tersebut dapat dibawa melalui udara.
Tapi tak semua virus dapat menular melalui udara.
Untuk HIV, 'terlalu halus' untuk bertahan hidup di luar 'inang', jadi virus HIV tidak mengudara.
Sementara campak, mengudara dan sangat berbahaya.
Campak dapat bertahan di udara hingga dua jam.
Untuk virus corona, para ahli sepakat virus tidak melakukan 'perjalanan jauh' atau tetap hidup di luar.
Tetapi, bukti menunjukkan virus corona dapat melintasi ruangan dan tetap bertahan selama kira-kira tiga jam.
Aerosol Tak Berbeda dengan Tetesan
Lebih jauh, aerosol adalah tetesan.
Keduanya tidak berbeda, kecuali dalam hal ukuran.