Secara terpisah, Gereja Ortodoks Rusia menyatakan kecewa atas keputusan Turki mencabut status meseum Hagia Sophia.
Mereka menuduh Turki mengabaikan suara jutaan orang Kristen.
"Kekhawatiran jutaan orang Kristen belum terdengar," kata juru bicara Gereja Ortodoks Rusia Vladimir Legoida dalam komentar yang dibawa oleh kantor berita Rusia Interfax.
"Putusan pengadilan hari ini menunjukkan bahwa semua panggilan untuk perlunya kelezatan ekstrim dalam hal ini diabaikan," kata Legoida.
Baca: Erdogan Bahas Perang Lawan Virus Corona dengan Jokowi dan Presiden Aljazair
UNESCO
UNESCO mengatakan Komite Warisan Dunia akan meninjau status Hagia Sophia.
"Disesalkan bahwa keputusan Turki itu bukan subjek dialog atau pemberitahuan sebelumnya," katanya.
"UNESCO menyerukan kepada pihak berwenang Turki untuk membuka dialog tanpa penundaan, untuk menghindari langkah mundur dari nilai universal dari warisan luar biasa ini," kata badan budaya PBB. dalam sebuah pernyataan.
"(Yang) pelestariannya akan ditinjau oleh Komite Warisan Dunia dalam sesi berikutnya," kata badan budaya PBB. dalam sebuah pernyataan.
Baca: Google Doodle Hari ini Peringati Subak Bali: Terdaftar di UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
Amerika Serikat
Sementara itu, AS juga mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah Turki.
Tanggapan ini disampaikan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri, dalam sebuah pernyataan.
"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki untuk mengubah status Hagia Sophia," kata Morgan Ortagus.
"Kami memahami bahwa Pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung," tambah pernyataan itu.
Baca: Hagia Sophia di Turki Jadi Masjid, Berikut Tanggapan Dunia