Yang melarang dia dari kontak dengan anak-anak di bawah usia 16 tahun, kecuali untuk kontak yang tidak sengaja atau dengan 'persetujuan' dari orang tua anak atau wali.
Michael Stephenson, sang jaksa penuntut, mengatakan Davidson mengaku melanggar SHPO-nya.
"Dia mengatakan tidak memiliki kesadaran tentang sifat dari putusan terdakwa. Dia berpikir bahwa dia telah dijatuhi hukuman karena narkoba atau kekerasan dan berpikir dia adalah anak yang tidak berbahaya," terangnya.
Rekan Jordana Davidson mengatakan Davidson bertemu dengan putrinya sekitar 10 kali antara 31 Mei dan 7 Juni 2020.
Mereka diketahui bertemu secara pribadi.
Davidson kemudian mengaku kepada polisi dia dan anak itu bertemu dua kali sendirian, tetapi bersikeras tidak ada aktivitas fisik di antara mereka.
Pada 7 Juni 2020, rekan Jordana Davidson mendengar Davidson dan putrinya, saling berdebat.
Stephenson berkata, "Dia mendengar putrinya berkata kepada terdakwa, 'Aku bisa membuatmu terbunuh."
Selain itu gadis yang berusia 15 tahun tersebut memberi tahu ibunya Jordana Davidson mencintai dirinya.
"Terdakwa (Jordana Davidson) menangis dan berkata dia menyesal."
Mengakui Miliki Ikatan Romantis
Ketika diwawancarai pada November 2019, Davidson mengaku memiliki 'ikatan romantis' dengan gadis 15 tahun tersebut.
Bahkan Jordana Davidson juga menganggap sang gadis sebagai pacarnya.
Petugas memeriksa ponselnya dan menemukan Davidson dan gadis itu bertukar 111 pesan teks dan 121 panggilan telepon dalam waktu kurang dari seminggu.