News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teori Baru 'Kapal Hantu' Korea Utara yang Terdampar di Jepang: Armada Nelayan 'Gelap' China

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kapal hantu di pantai Jepang - Selama bertahun-tahun, di pantai utara Jepang terjadi fenomena mengerikan, yaitu terdamparnya perahu-perahu nelayan yang membawa mayat-mayat warga Korea Utara.

Mereka menemukan bahwa ratusan kapal penangkap ikan China berlayar di perairan Korea Utara.

Kapal-kapal China itu tampaknya memancing di sana secara ilegal.

Akibatnya, Korea Utara melepaskan armadanya sendiri.

Namun, armada Korea Utara diduga tidak memiliki perlengkapan yang baik untuk melakukan perjalanan jarak jauh, lebih jauh dari pantai Korea Utara dan ke perairan Rusia dan Jepang.

kapal hantu di pantai Jepang (CNN/TV Asahi)

Memancing di perairan Korea Utara, atau membeli dan menjual ikan Korea Utara secara internasional, merupakan pelanggaran hukum internasional.

Perdagangan ikan Pyongyang, yang diperkirakan bernilai $ 300 juta per tahun, disetujui pada tahun 2017 oleh Dewan Keamanan PBB sebagai bagian dari upayanya untuk menghukum rezim Kim Jong Un karena tes rudal balistik yang di berulang tahun itu.

Baca: Kekurangan Bahan Makanan, Rakyat Korea Utara Diminta Makan Kura-kura

Baca: Meski Korea Utara juga Punya Senjata Nuklir, Jepang Nilai Ancaman Militer Tiongkok Lebih Berbahaya

Namun hal itu tampaknya tidak menghalangi sekitar 900 kapal China pada tahun 2017 dan 700 kapal pada tahun 2018, untuk berlayar, menurut laporan Global Fishing Watch.

Organisasi nirlaba itu mengatakan kapal-kapal China itu kemungkinan menangkap lebih dari 160.000 metrik ton cumi terbang Pasifik.

Cumi-cumi itu salah satu produk makanan laut paling berharga di kawasan itu, pada 2017 dan 2018.

Tangkapan mereka diperkirakan bernilai lebih dari $ 440 juta.

Tidak jelas apakah Korea Utara menghasilkan uang sebanyak itu dari memancing di perairannya sendiri.

Namun kini tampaknya Pyongyang dapat menutup sebagian dari tangkapannya yang hilang dengan menjual hak penangkapan ikan kepada operator asing, kemungkinan kepada China.

kapal hantu di pantai Jepang (CNN/TV Asahi)

Sebuah laporan PBB yang diterbitkan pada bulan Maret mengklaim bahwa Korea Utara menghasilkan sekitar $ 120 juta pada tahun 2018 dengan menjual atau mentransfer hak penangkapan ikan yang melanggar sanksi PBB.

Jaeyoon Park, seorang ilmuwan data senior di Global Fishing Watch dan penulis utama studi ini, mengatakan bahwa kapal-kapal yang terlihat terdiri dari "sekitar sepertiga ukuran seluruh armada pemancingan air jauh China."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini