TRIBUNNEWS.COM - Selama bertahun-tahun, di pantai utara Jepang terjadi fenomena mengerikan, yaitu terdamparnya perahu-perahu nelayan yang membawa mayat-mayat warga Korea Utara.
Padahal, jarak antara Korea Utara dan pantai utara Jepang lebih dari 1000 kilometer.
Tahun 2017, jumlah kapal yang terdampar pecah rekor.
Lebih dari 100 kapal berlabuh di pantai Jepang dengan 35 mayat di dalamnya.
Tahun sebelumnya, hanya ada 66 kapal yang terdampar di sana.
Kapal-kapal itu kemudian disebut "kapal hantu" di Jepang.
Baca: Jejak Kelam Selat Malaka: Kapal Hantu, Kuburan Terapung hingga Harta Hilang
Baca: Terombang-ambing di Laut Selama 18 Bulan, Kapal Hantu Terdampar di Irlandia
Tidak ada yang bisa menjelaskan secara pasti mengapa kapal nelayan Korea Utara bisa terhanyut sampai ke sana.
Satu penjaga pantai Jepang menyebut fenomena itu disebabkan oleh cuaca.
Ada pula yang berspekulasi bahwa armada nelayan Korea Utara yang sudah tua yang menjadi penyebabnya.
Sejak itu, kapal-kapal itu selalu muncul, meski kini lebih sedikit mayat di dalamnya.
Misteri itu pun telah membingungkan otoritas setempat selama bertahun-tahun.
Namun, pada Rabu (22/7/2020), Global Fishing Watch mengungkapkan penyebab berlabuhnya kapal-kapal hantu itu lewat hasil studi terbaru.
Global Fishing Watch menduga armada nelayan 'gelap' China adalah penyebabnya.
Seperti yang dilansir CNN, Global Fishing Watch menggunakan berbagai macam teknologi satelit untuk menganalisis lalu lintas laut di Asia Timur laut pada 2017 dan 2018.