TRIBUNNEWS.COM - Menyoal penutupan Konsulat Beijing di Houston, Texas, AS, media pemerintah China mengungkap kemungkinan balasan dari Beijing.
CNN melaporkan, kemungkinan satu dari banyaknya misi AS di China akan ditutup.
Sementara itu, terkait penutupan Konsulat China di Houston, pihak Washington belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Tampaknya, tindakan tersebut memiliki beberapa koneksi dengan spionase.
Baca: Iran Hukum Mati Agen Spionase Amerika dan Israel
Baca: India Usir Diplomat Pakistan Atas Tuduhan Spionase
Perintah penutupan Konsulat China di Houston itu datang selang satu hari setelah penuntut AS menuduh dua peretas China atas kampenye instruksi komputer global.
Konsulat di Houston Disebut sebagai Simpul Sentral Jaringan Mata-mata
Lebih jauh, Senator Republik, Marco Rubio dari Florida buka suara ke Twitter.
Pria yang juga Ketua Pelaksana Komite Intelijen Senat itu berkomentar soal penutupan Konsulat di Houston.
“(Konsulat di Houston) merupakan simpul sentral dari jaringan mata-mata Partai Komunis yang luas,” katanya.
Baca: Ketegangan AS-China di Laut China Selatan Kian Meningkat, Bagaimana Indonesia Harus Bersikap?
Baca: AS-China Akhirnya Tandatangani Kesepakatan Dagang Fase Satu
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menuduh China terlibat dalam operasi mata-mata selama bertahun-tahun.
“Kegiatan tersebut meningkat secara nyata dalam skala dan cakupannya, selama beberapa tahin terakhir,” tambah Departemen Luar Negeri AS.
Konsulat di Houston Ditutup untuk Lindungi Kekayaan Intelektual
Lebih jauh, mengenai penutupan Konsulat di Houston, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS berkomentar.
Mereka mengatakan, perintah itu diarahkan untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika.