TRIBUNNEWS.COM - Turki dan Yunani dikabarkan perang kata-kata kasar mengenai conversie Hagia Sophia di Istanbul.
Sebagaimana diketahui, Hagia Sophia merupakan museum yang diubah menjadi masjid.
Rupanya ketegangan antara Turki dan Yunani sudah berlangsung selama beberapa bulan.
Mengutip Al Jazeera, ketidakakuran Ankara dan Athena itu meletus satu hari setelah umat Islam menggelar salat Jumat di Hagia Sophia.
Sebagai catatam salat Jumat yang digelar merupakan pertama kalinya dalam 90 tahun terakhir.
Baca: Ribuan Jemaah Salat Jumat Perdana di Hagia Sophia, Erdogan Lantunkan Al-Fatihah dan Al-Baqarah
Baca: Salat Jumat Pertama di Hagia Sophia, Ornamen Kristiani Tetap Dipajang Namun Ditutup Tirai
Erdogan: Target Mereka Bukan Hagia Sophia tau Mediterania Timur
Konflik di antara dua negara itu meningkat setelah Hagia Sophia ditetapkan menjadi masjid.
Selain itu, disebutkan ketegangan Ankara dan Athena juga dipicu kekayaan energi di Mediterania Timur.
Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai ‘kebisingan’ yang tterdengar bukan karena Hagia Sophia tau Mediterania Timur.
Baca: Dikritik karena Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Presiden Erdogan Tepis Semua Kecaman Internasional
“Target mereka adalah kehadiran negara Turki dan muslin di wilayah ini,” kata Erdogan.
Erdogan pun mengecam pernyataan pemerintah Yunani dan angora Parlemen serta pembakaran bendera Turki di kota Yunani Thessaloniki.
Lebih lanjut, Erdogan dikabarkan bergabung dengan ribuan orang untuk salat Jumat pertama di Hagia Sophia.
PM Yunani Sebut sebagai Bukti Kelemahan
Secara terpisah, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis buka suara sol yagn terjadi di Istanbul.
“Bukan unjuk kekuatan, terapi bukt kelemahan,” katanya.
Dia menyebut Turki sebagai pembuat onar.
Sementara, konversi Hagia Sophia itu dia nilai sebagai ‘penghinaan terhadap abad ke-21’.
Baca: Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani atas Diubahnya Hagia Sophia Jadi Masjid
Baca: Yunani Terancam Tutup Pariwisata Internasional karena Lonjakan Kasus Covid-19
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki memberikan tanggapannya.
“Sekali lagi Yunani menunjukkan permusuhannya terhadap Islam dan Turki dengan alasan bereaksi terhadap Masjid Hagia Sophia digunakan untuk salat,” katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)