Panti-panti jompo, pusat distribusi barang, pengolahan daging, pertokoan dan pergudangan, merupakan klaster-klaster yang memicu gelombang kedua penularan virus di negara bagian Victoria.
"Kita tahu panti jompo mengalami kekurangan pekerja sehingga banyak staf bekerja di beberapa tempat," katanya.
"Tapi para pekerja ini tadinya tetap saja tidak diharuskan mengenakan masker," tambahnya.
Profesor McLaws memahami mengapa sejumlah pekerja terpaksa tetap masuk kerja, sehingga menurutnya, pendekatan terbaik adalah mengubah lingkungan kerja itu sendiri.
Ia menyarakan semua pekerja yang harus tetap masuk kerja untuk mengenakan masker di tempat kerjanya.
Dampak masker belum terlihat
Belum seminggu berlalu sejak kewajiban mengenakan masker berlaku di Victoria, sehingga dampak positifnya belum terlihat saat ini, menurut Dr Hassan Vally, pakar epidemiologi dari LaTrobe University.
"Minggu ini kita mungkin akan melihat penurunan kasus yang terkait dengan pemakaian masker," kata Dr Vally.
Mengenai perlunya memperketat pembatasan sosial ke tahap keempat, menurut dia, terlalu dini untuk dilakukan.
"Jika keputusan ini mudah dilakukan, semua orang akan melakukannya. Kita semua siap mengorbankan empat minggu waktu kita untuk menghentikan kengerian yang kita alami ini," ujarnya.
"Tapi saya kira tidaklah semudah itu. Ada biaya besar bila kita menutup semuanya," kata Dr Vally.'
Ia menyarakan untuk dilakukan penutupan secara terukur berdasarkan bukti-bukti yang mendukung.
Di panti-panti jompo misalnya, tidak begitu saja bisa ditutup total.
"Sudah ada upaya yang dilakukan untuk membatasi penyebaran kasus di tempat-tempat perawatan lansia ini," katanya.
Terlepas dari kompleksitas wabah Melbourne, Dr Vally berharap perubahan dalam kurva akan segera terlihat.