TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Gelombang pertama jet tempur Rafale buatan Prancis, tiba di India, Rabu (29/7/2020). Ada lima unit jet tempur dari satu skuadron yang diborong militer India.
Pesawat-pesawat mendarat di pangkalan udara di Ambala di negara bagian utara Haryana di tengah pengamanan sangat ketat.
Polisi dan tentara menutup jalan menuju pangkalan itu, melarang fotografer mendekat, dan memberlakukan larangan pertemuan lebih dari empat orang.
Keterangan disampaikan seorang perwira polisi setempat, Abhishek Jorwal.
"Burung-burung telah mendarat selamat di Ambala," twit Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh di akun Twitternya dikutip Aljazeera.com.
"Jika ada yang khawatir atau kritis terhadap kemampuan baru ini ... itu haruslah mereka yang ingin mengancam integritas wilayah kita," lanjutnya.
Jet tempur itu diproduksi Dassault Aviation. Penerbangan ke India langsung ditangani pilot-pilot India sejak lepas landas dari Merignac di Prancis barat daya Senin (27/7/2020).
Jet tempur Rafale adalah bagian dari kesepakatan $ 9,4 miliar yang ditandatangani India dan Prancis pada 2016. Skuadaron Rafale ini akan diresmikan pertengahan Agustus 2020.
Kesepakatan bernilai miliaran dolar telah dibayangi tuduhan korupsi yang dilontarkan partai Kongres oposisi, meskipun Perdana Menteri Narendra Modi telah menolak klaim tersebut.
Pengimpor senjata terbesar di dunia
India telah menjadi importir senjata terbesar di dunia karena memodernisasi militernya. Kementerian Pertahanan India pada 2 Juli menyetujui pembelian 21 pesawat tempur MiG-29 Rusia dan 12 Sukhoi Su-30MKI seharga $ 2,43 miliar.
Armada udara canggih itu akan menggantikan berbagai kekuatan tempur udara era Soviet yang sudah usang.
Kesepakatan pertahanan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan yang diperdebatkan dengan China di Ladakh.
New Delhi telah mengirim bala bantuan jet tempur dan peralatan militer setelah pertempuran satu lawan satu antara tentara India dan Cina pada 15 Juni yang menewaskan 20 orang India.