Pengunduran diri Hitti ini terjadi menyusul kecelakaan diplomatik yang melibatkan Diab dan sekutu barat terkuat Lebanon, Perancis. Peristiwa terjadi setelah Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengunjungi Beirut bulan lalu.
Beberapa hari setelah kunjungan itu, sebuah tweet dari akun Twitter resmi Diab mengatakan Le Drian tidak membawa sesuatu yang baru, dan ia kurang memahami jalan reformasi pemerintah Lebanon.
"Keputusan internasional sampai sekarang bukan untuk membantu Lebanon," cuit akun Diab. Tweet itu kemudian dihapus.
Diab juga bertemu dengan delegasi kedutaan Perancis dan dilaporkan menyatakan penghargaannya terhadap hubungan bersejarah Prancis dengan Lebanon.
Hitti dipilih Gebran Bassil, mantan menteri luar negeri dan kepala Gerakan Patriotik Bebas (FPM), yang memiliki blok tunggal terbesar di parlemen dan didirikan oleh Presiden Michel Aoun.
Laporan di media lokal menunjukkan pengunduran diri Hitti sebagian karena frustrasinya pada Bassil pada keputusan kunci di kementerian.
Bassil dilaporkan tidak senang dengan keputusan Hitti untuk berhenti.
Sumber FPM memberi tahu Al Jazeera, keputusan Hitti untuk mundur adalah keputusannya sendiri, terlepas dari posisi partai.(Tribunnews.com/AlMasdarNews/Aljazeera.com/xna)