"Lalu aku mencoba untuk menelepon orang tuaku, tapi aku tidak bisa menjangkau siapapun."
"Aku tidak percaya bahwa aku masih hidup," imbuhnya.
Satu lagi cerita dari seorang jurnalis yang juga pendiri situs berita beirutreport.com, Habib Battah.
Ia mendeskripsikan peristiwa itu seperti sebuah bencana alam.
Karena kerusakan yang diakibatkan mencakup wilayah luas di luar lokasi ledakan.
Baca: Dugaan Trump, Ledakan di Beirut Tampak Seperti Serangan Bom
Baca: Apa itu Amonium Nitrat? Diduga Penyebab Ledakan Besar di Ibukota Lebanon, Beirut
Habib Battah menerangkan memiliki teman yang tinggal agak jauh dari lokasi memperlihatkan kondisi terkini mereka.
Rumah mereka seluruhnya hancur hingga membuat ia bertanya bagaimana mereka tidur malam ini tanpa jendela.
"Aku memiliki teman yang tinggal 10 sampai 15 menit dari sini memperlihatkan seluruh rumah rusak," ungkap Habib Battah.
"Aku bertanya-tanya bagaimana orang-orang akan tidur malam ini tanpa jendela," lanjutnya.
Habib Battah menambahkan, Lebanon tak siap apabila terjadi sebuah bencana.
Hal tersebut dikarenakan warganya selalu hidup di tengah ketakutan dengan malapetaka besar seperti gempa bumi.
Namun menurut Habib Battah, Lebanon tak memiliki kesiapan darurat dan respons yang baik.
"Negara ini tak siap untuk bencana, kita selalu hidup dalam ketakutan akan bencana besar. Bencana alam seperti gempa bumi," tutur Habib Battah.
Baca: 2 Kendaraan TNI Rusak Kena Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon
"Negara ini tak memiliki kesiapan darurat dan juga respons, mereka bahkan tak memiliki jumlah polisi yang cukup untuk mengontrol jalan raya."
"Tak ada tempat di mana bisa menemukan pemerintah mencoba untuk mengatur soal keamanan dan peraturan bagi warganya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)