TRIBUNNEWS.COM - Ledakan besar terjadi di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon pukul 18.02 waktu setempat.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (4/8/2020) yang memakan banyak korban jiwa.
Hingga saat ini sebanyak 78 orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca: Presiden Lebanon Tetapkan 3 Hari Berkabung Setelah Terjadi Ledakan di Pelabuhan Beirut
Sementara 4.000 lainnya alami luka-luka setelah terjadi ledakan di Beirut.
Ledakan itu membuat sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian menjadi bingung hingga merasa hancur.
Banyak warga merasa peristiwa yang telah terjadi seperti sebuah malapetaka.
Diberitakan Al-Jazeera, ledakan terasa di setiap sudut Ibu Kota Lebanon itu dan sekitarnya.
Kini pihak terkait telah melakukan penyelidikan dan mencari tahu penyebab ledakan.
Sejumlah saksi mata menceritakan mengenai peristiwa ledakan besar yang baru saja mereka alami.
Seorang profesor di American University of Beirut, Nasser Yassin justru membandingkan ledakan itu dengan situasi saat perang saudara di Lebanon.
Kala ledakan terjadi, Nasser mengaku sedang berada di luar Beirut.
Namun ledakan yang besar itu membuat Nasser seolah-olah merasa dekat dengan lokasi kejadian.
Baca: Reaksi Dunia soal Ledakan di Beirut Lebanon, Musuh Bebuyutan Tawarkan Bantuan Kemanusiaan
Baca: Video Detik-detik Terjadinya Ledakan di Beirut, Sang Perekam Juga Terkena Dampaknya
Ia menuturkan, dirinya merasakan goyangan yang merupakan efek dari ledakan itu dan terasa sangat besar.
Nasser tak pernah melihat ledakan yang seperti ini sebelumnya.