News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Beirut

Sebelum Meledak, 10 Kali 'Alarm' Telah Dibunyikan di Penyimpanan Bahan Kimia di Pelabuhan Beirut

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum terjadinya ledakan dahsyat yang menimpa ibukota Beirut Lebanon, setidaknya 10 kali 'alarm' telah berbunyi selama enam tahun terakhir.

Pihak berwenang dari Bea Cukai Lebanon, Militer, Badan Keamanan dan Pengadilan telah memperingatkan adanya persediaan besar bahan kimia peledak yang disimpan dengan hampir tanpa pengamanan di Pelabuhan di jantung kota Beirut.

Namun dalam lingkar kelalaian tersebut, akhirnya tidak ada yang bisa dilakukan hingga Selasa (4/8/2020) lalu, 2.750 ton amonium nitrat meledak.

Ledakan itu pun seketika melenyapkan pusat komersial utama kota dan menyebarkan kematian, serta menerbangkan puing-puing bangunan berkilo-kilo meter jauhnya.

Warga mengungsi dari sekitar lokasi ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz (AFP/Patrick Baz)

Baca: Buntut Insiden Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Ribuan Demonstran Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah

Dikutip dari SCMP, Presiden Lebanon, Michel Aoun, yang menjabat sejak 2016, mengatakan pada Jumat (7/8/2020) kemarin, ia pertama kali diberitahu tentang persediaan berbahaya ini hampir tiga minggu lalu.

Ia pun segera memerintahkan badan-badan militer dan keamanan untuk melakukan "apa yang diperlukan".

Tetapi dia menyarankan tanggung jawabnya berakhir di sana, alasannya dia tidak memiliki otoritas atas pelabuhan.

Padahal, pemerintah sebelumnya telah diberitahu tentang keberadaan bahan kimia berbahaya tersebut.

Pada akhirnya, rekaman-rekaman yang muncul di media sosial sejak ledakan itu menggarisbawahi korupsi, kelalaian dan ketidakmampuan oligarki politik yang berkuasa lama di Lebanon.

Sejumlah tentara mengevakuasi seorang pria yang terluka dari sebuah kapal di lokasi ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

Baca: Dampak Ledakan di Beirut Lebanon, Rumah Sakit Kewalahan, Unjuk Rasa Tuntut Pemerintah Mundur Pecah

Serta, kegagalannya untuk menyediakan kebutuhan dasar rakyatnya, termasuk keamanan.

Penyelidik yang menyelidiki ledakan itu berfokus pada personel di Pelabuhan Beirut, pelabuhan utama Lebanon, yang terkenal karena korupsi.

Sejauh ini, setidaknya 16 pegawai pelabuhan telah ditahan dan lainnya diperiksa.

Pada Jumat lalu, penyelidik juga telah memeriksa dan memerintahkan penahanan Kepala Pelabuhan, Hassan Koraytem, ​​Kepala Bea Cukai Lebanon, Badri Daher, dan Kepala Bea Cukai Lebanon sebelumnya, Shafik Merhi.

Berdasarkan informasi, ledakan amonium nitrat ini merupakan ledakan terbesar dalam sejarah Lebanon.

Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

Baca: Kisah Dokter Atasi Pasien Berdarah Akibat Ledakan di Lebanon: Belasan Orang Dirawat di Reruntuhan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini