News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sejumlah Individu dan Perusahaan di Afrika Diduga Lakukan Korupsi Dana Penanggulangan Covid-19

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Afrika Selatan

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa perusahaan dan oknum individu di Afrika, telah dituduh 'mengambil untung' selama pandemi Covid-19.

Hal ini ketika munculnya laporan petugas kesehatan terinfeksi virus corona, karena kurangnya alat pelindung (APD) yang sesuai.

Padahal, negara-negara Afrika telah menerima miliaran dolar dalam bentuk pinjaman segar dari Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan negara-negara lain, termasuk China.

Mereka juga meminta keringanan utang dari G-20, untuk membantu mengatasi badai corona yang melanda.

Tetapi, tuduhan korupsi justru marak terjadi, seperti harga tender terkait Covid-19 meningkat.

Afrika Selatan (DW News)

Baca: Terjadi Lonjakan Kasus Hingga Dua Kali Lipat, Sistem Kesehatan Afrika Kewalahan Hadapi Virus Corona

Makanan yang ditujukan untuk orang miskin hilang, dan uang yang dialokasikan untuk membayar alat pelindung diri (APD) dan persediaan medis dicuri.

Menurut laporan, Republik Demokratik Kongo, Zimbabwe, Uganda, Afrika Selatan dan Kenya semuanya terkena dampak atas dugaan korupsi ini.

Di Afrika Selatan, Presiden Cyril Ramaphosa telah membentuk komite menteri untuk menyelidiki dugaan korupsi terkait tender-tender pemerintah.

Publik akhirnya 'angkat senjata' dan sekarang ada setidaknya 36 kasus yang sedang diselidiki.

Presiden Cyril Ramaphosa saat pidato di Hari Kemerdekaan Afrika Selatan (GCIS)

Baca: Upaya Afrika Selatan Atasi Covid-19, Sudah Siapkan 1,5 Juta Kuburan

Juru bicara Ramaphosa, Khusela Diko dan pejabat kesehatan senior provinsi Gauteng Bandile Masuku telah mengambil cuti sambil menunggu penyelidikan.

Laporan mengatakan suami Diko memenangkan kontrak untuk memasok APD ke pemerintah Gauteng.

Pasangan itu membantah melakukan kesalahan.

Ramaphosa mengatakan, beberapa perusahaan telah menaikkan harga APD hingga 900 persen.

"Upaya meraup untung dari bencana yang setiap hari merenggut nyawa masyarakat kita adalah aksi para pemulung," kata Presiden, dikutip SCMP, Minggu (9/8/2020).

Sebuah foto yang diambil pada 9 Juli 2020 menunjukkan gundukan tanah tempat kuburan digali di pemakaman Honingnestkrans, di Pretoria, untuk para korban COVID-19 (coronavirus novel). Pemakaman Honingnestkrans adalah salah satu situs pemakaman di Provinsi Gauteng, Afrika Selatan yang dipersiapkan untuk penguburan kematian COVID-19. (WIKUS DE WET / AFP)

Baca: Provinsi Terpadat di Afrika Selatan Siapkan 1,5 Juta Kuburan untuk Korban Covid-19

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini