TRIBUNNEWS.COM - Presiden Lebanon Michel Aoun menerima pengunduran diri Perdana Menteri Hassan Diab.
Aoun meminta pemerintah untuk tetap bekerja seperti biasa, sampai kabinet baru dibentuk.
Mengutip Al Jazeera, ketegangan di Lebanon memuncak manakala terjadi ledakan besar di pelaban Beirut.
Berdasarkan update terbaru, sekira 200 orang tewas dalam ledakan itu, 6.000 lainnya terluka.
“Saya menyatakan pengunduran diri hari ini dari pemerintahan Lebanon,” ungkap Hassan Diab, Senin (10/8/2020).
“Semoga Tuhan melindungi Lebanon,” katanya.
Baca: BREAKING NEWS: Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab Akhirnya Mengundurkan Diri
Baca: Alasan Perdana Menteri Lebanon Pilih Mundur: Akui Ingin Berdiri Bersama Rakyat Hadapi Pelaku Ledakan
Untuk diketahui, pemerintahan Hassan Diab dibentuk setelah pendahulunya, Saad Hariri mengundurkan diri di bawah tekanan gerakan protes.
Butuh maktu berbulan-bulan meredakan ketegangan antara faksi-faksi kepemimpinann sebelum Lebanon menetapkan Hassan Diab sebagai Perdana Menteri.
Pemerintahan Hassan Diab yang didukung Hizbullah dan sekutunya dipandang sepihak.
Mereka dianggap gagal melaksanakan reformasi politik dan ekonomi yang telah dijanjikan.
Baca: PM Lebanon dan Seluruh Kabinetnya Mengundurkan Diri Pasca-Ledakan Mematikan di Beirut
Baca: Mantan Petinggi Israel Terang-terangan Rayakan Ledakan Dahsyat di Beirut, Buat Rakyat Lebanon Geram
Alasan Hassan Diab Mengundurkan Diri
Sebelumnya diberitakan, pengunduran diri Hassan Dia merupakan buntut dari ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, Selasa (4/8/2020).
Dalam pidato singkatnya di televisi, Diab mengaku memilih mundur agar bisa berdiri bersama rakyat dan berjuang untuk perubahan bersama.
"Saya menyatakan hari ini pengunduran diri pemerintah ini. Semoga Tuhan melindungi Lebanon," ujar Diab saat pidato di Televisi media setempat, Senin (10/8/2020) malam, dikutip dari Sky News.
Bahkan, Diab mengulangi kalimat terakhir sebanyak tiga kali.
"Kami bersama orang-orang dalam menyerukan untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan ini," tambahnya.
Baca: Mantan Petinggi Israel Terang-terangan Rayakan Ledakan Dahsyat di Beirut, Buat Rakyat Lebanon Geram
Empat Menteri Kabinet Mundur
Sebelum Hassan Diab mundur, sudah ada empat menteri kabinetnya yang lebih dulu menyatakan mundur.
Di antaranya Menteri Keuangan Ghazi Wazni, Menteri Kehakiman Marie Claudie Najm, Menteri Informasi Manal Abdul Samad, dan Menteri Lingkungan Damianos Kattar.
Tak hanya dari unsur kabinet, bahkan sembilan anggota parlemen juga menyatakan mundur setelah gelombang demonstrasi warga Lebanon akibat ledakan meningkat.
Tuntutan Perubahan Politik
Secara terpisah, para demonstran menuntut perubahan politik setelah ledakan di Beirut menewaskan lebih dari 160 orang dan melukai sekitar 6.000 orang.
Hingga kini kabinet berada di bawah tekanan yang meningkat, setelah beberapa menteri mengundurkan diri.
Kabinet Diab saat ini, mengambil peran pengurus sampai pemerintahan baru terbentuk.
Baca: Dampak Ledakan di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Hingga Demo Tuntut Pemerintah Mundur Pecah
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Inza)