Kemarahan Kim Jong Un
Lebih lanjut, lingkaran prostitusi ini terungkap ketika beberapa mahasiswi terjejut mengetahui pekerjaan mereka dan melapor ke polisi.
“Ketika mahasiswi menerima uang tanpa mengetahui untuk apa, kemudian dipaksa berhubungan seks, mereka melaporkan ke pihak penegak hukum," terang narasumber tadi.
Setelah mendapat laporan tersebut, aparat kepolisian kemudian menangkap dan menyeldiiki mereka yang terlibat dalam prostitusi.
“(Kasus itu) dilaporkan kepada Yang Terhormat mengingat betapa berat kasus tersebut,” tambah narasumber, istilah kerhormatan merujuk pada Kim Jong Un.
“King Jon Un, marah dengan mahasiswi di sekolah favoritnya terlibat perdanganan seks, tampaknya (Kim Jong Un) memerintahkan eksekusi dengan menembak,” terangnya.
Meski pun prostitusi ilegal di Korea Utara, tindakan tersebut masih 'ditoleransi'.
Baca: Kim Jong Un Eksekusi 4 Pejabat Korea Utara Sekaligus yang Tertangkap Basah Terlibat Prostitusi
Menurut hukum Kora Utara, prostitusi membawa hukuman satu hingga lima tahun kerja paksa.
“Ada banyak kasus protistusi di Pyongyang baru-baru ini, tetapi tak ada yang ditembak mati karenanya," ungkap narasumber itu.
“Sepertinya karena pejabat pusat dan mahasiswa terlibat, pihak berwenang ingin memberi contoh melalui eksekusi publik,” tegasnya.
Baca: Kim Jong Un Lockdown Satu Kota setelah Curigai Masuknya Pasien Corona ke Korea Utara
Disaksikan Banyak Warga
Lebih jauh, narasumber kedua, seorang penduduk Pyongyang yang tak mau disebut namanya karena alasan keamanan membenarkan eksekusi tersebut dihadiri banyak warga.
“Pemandian umum dikota-kota besar, termasuk Musuwon di Pyongyang, digunakan sebagai basis kejahatan seperti prostitusi dan narkoba,” terangnya.
“Pemandian kelas atas seperti Munsuwon,atau Eundeokwon di provinsi, kshusnya kehatan (yang melibatkan) pejabat tinggis serta orang kaya,” terangnya.