News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Beirut

Presiden Lebanon: Mustahil Ledakan Pelabuhan Beirut Dipicu Senjata Hizbullah

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT-- Presiden Lebanon Michel Aoun menegaskan mustahil ledakan besar di pelabuhan Beirut bulan ini disebabkan oleh aksi dari kelompok bersenjata Hizbullah.

Walapun demikian kata dia, semua kemungkinan sedang diselidiki.

"Mustahil, tapi peristiwa serius seperti ini memunculkan aneka teori dan imajinasi. Tapi ini masih disekidiki," kata Aoun.

Otoritas Lebanon menyelidiki penyebab sejumlah besar amonium nitrat yang ditempatkan selama bertahun-tahun di pelabuhan meledak pada 4 Agustus lalu dan menewaskan 178 orang, melukai 6.000 dan menghancurkan gedung dan perkantoran.

Dalam wawancara dengan harian Italia Corriere della Sera, yang diterbitkan pada Selasa (18/8/2020), Aoun menegaskan, Hizbullah tidak menyimpan senjata di pelabuhan.

Hal senada juga sudah disampaikan pemimpin Hizbullah, pada awal bulan ini.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah membantah tuduhan bahwa gerakan bersenjata yang ia pimpin itu memiliki persenjataan yang disimpan di pelabuhan Beirut.

Baca: Update Ledakan di Beirut: 178 Tewas, 6.000 Luka-luka, 170.000 Apartemen Rusak & 120 Sekolah Ambruk

Dia telah mengatakan Hizbullah akan menunggu hasil penyelidikan.

Aoun mengatakan penyidik tengah menyelidiki apakah ada unsur kelalaian, kecelakaan atau "gangguan eksternal" yang menyebabkan ledakan.

16 Orang Ditahan

Otoritas Lebanon telah menangkap 16 orang terkait ledakan besar di gudang pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8/2020).

Demikian kantor berita negara National News Agency (NNA) mengutip keterangan hakim Fadi Akiki, perwakilan pemerintah di pengadilan militer, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/8/2020).

Sumber peradilan dan media lokal mengatakan Manajer Umum Pelabuhan di antara mereka yang ditahan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini