Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Partai Demokrat resmi menetapkan Joe Biden menjadi Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) untuk melawan petahana Donald Trump pada Pilpres 2020.
Penetapan Biden menjadi Capres AS dilakukan Partai Demokrat dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar virtual , Selasa (18/8/2020) malam waktu setempat.
Hadir pada malam kedua Konvensi Nasional, sejumlah politikus senior Amerika Serikat seperti mantan Presiden Bill Clinton dan Jimmy Carter, politikus-politikus Partai Demokrat serta Partai Republik.
Clinton menilai, Biden punya segudang pengalaman sebagai modal untuk mengalahkan Donald Trump.
Baca: Satpam yang Sempat Viral saat Bertemu Joe Biden di Lift Berikan Pidato Pertama di Konvensi Demokrat
Ia yakin Biden akan mampu menangani pandemi corona.
"Pada saat seperti ini, Gedung oval (Gedung Putih) harus menjadi pusat komando," kata Clinton dalam rekaman video.
Namun yang terjadi sekarang sebaliknya, yakni menjadi pusat kekacauan.
Ia juga mengkritik Donald Trump yang selalu hanya menyangkal tanggung jawab dan mengkambinghitamkan yang lain.
Baca: Partai Demokrat Resmi Deklarasikan Joe Biden sebagai Calon Presiden AS 2020
Dalam konvensi, sebagian besar delegasi dari seluruh negara bagian yang hadir virtual sepakat memberikan suara dari jarak jauh untuk mengkonfirmasi Biden sebagai Capres.
Setelah mendengar dari rumahnya di negara bagian Delaware, Biden muncul bersama isterinya Jill Biden, berterima kasih kepada partai telah memberikan kepercayaan kepada dirinya.
"Terima kasih banyak saya sampaikan dari lubuk hati saya terdalam," kata Biden.
Biden dijadwalkan, akan menyampaikan pidato politiknya, pada Kamis (19/8/2020).
Joe Biden Pilih Senator Kamala Harris Jadi Cawapres
Biden memilih Senator Kamala Harris (55) sebagai Calon Wakil Presiden, mendampinginya dalam pemilihan presiden 2020.
Harris menjadi perempuan kulit hitam dan keturunan Asia pertama mendapat tiket calon wakil presiden dalam dalam sejarah AS.
Senator California keturunan India-Jamaika itu dinilai paling tepat untuk menghadapi petahana dari Partai Republik, Donald Trump pada Pilpres yang akan dihelat November mendatang.
Dengan isu sosial atas ketidakadilan rasial yang menggoyang AS selama berbulan-bulan, Biden berada di bawah tekanan untuk memilih seorang perempuan kulit hitam sebagai pasangannya.
Harris, senator yang berpengalaman itu akan diandalkan Biden untuk mendorong perolehan suara dari warga keturunan Afrika-Asia-Amerika pada saat Pilpres 3 November mendatang.
Baca: Konvensi Nasional Demokrat Resmi Pilih Joe Biden Sebagai Calon Presiden AS
Dalam cuitannya di Twitter Biden menyebut Harris sebagai "seorang pejuang untuk orang kecil yang tak pernah takut, dan salah satu pelayan publik terbaik negara ini."
Harris kemudian menulis di Twitter, Biden bisa "menyatukan rakyat Amerika karena dia menghabiskan hidupnya berjuang untuk kita."
Biden dan Harris akan muncul bersama-sama pada Rabu (12/8/2020) di sebuah acara di kota kelahirannya di Wilmington, Delaware.
Harris, yang menjadi perempuan kulit hitam kedua menjadi Senator AS dalam sejarah ketika Terpilih pada tahun 2016, akan diandalkan untuk membantu memobilisasi suara Afrika Amerika, konstituensi Partai Demokrat paling setia.
Biden menjabat sebagai Wakil Presiden selama delapan tahun dalam pemerintahan Presiden Barack Obama, Presiden kulit hitam pertama AS.(Reuters/Guardian/CNN/Channel News Asia/BBC)