Meskipun Damaskus telah berulang kali mengecam kehadiran Amerika di Suriah sebagai ilegal dan melanggar kedaulatan negara, Washington melanjutkan operasi militer di beberapa wilayah Suriah.
Mereka melakukan serangan sporadis di sekitar Idlib, guna melindungi kelompok-kelompok bersenjata proksi Arab dan Kurdi di selatan dan timur laut Idlib.
Didukung oleh Pentagon selama perang Suriah, faksi-faksi yang dipimpin Kurdi sekarang mengendalikan sumber minyak yang berharga di timur laut Suriah.
AS berencana melatih sekitar 2.000 orang, umumnya warga Kurdi, untuk dijadikan pasukan penjaga ladang-ladang minyak di wilayah Hasakah.
Penguasaan ilegal militer AS di Hasakeh dan sekitarnya, memicu bentrokan dengan pasukan Suriah maupun warga lokal Arab Suriah.
Senin (17/8/2020), pasukan AS menggempur pos pengawasan pasukan Suriah di dekat Hasakeh, menyusul konvoi militer AS dicegat dan diminta putar balik.
Seorang tentara Suriah dikabarkan tewas, beberapa lainnya luka-luka. Pos pengawasan itu rusak berat terkena tembakan dan bom.(Tribunnews/RT/AlMasdarNews/xna)