Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama 19 hari di Tokyo saja ada 103 orang meninggal dunia akibat suhu panas yang luar biasa mencapai rata-rata mendekati 40 derajat Celcius setiap harinya.
"Panas berbahaya sebesar 40 derajat Celcius akan terus berlanjut di Jepang bagian barat. Termasuk Tokyo dan skeitarnya. Oleh karena itu kewaspadaan tinggi perlu dimiliki setiap warga Tokyo dan sekitarnya saat ini," papar sumber Tribunnews.com di inspektorat kedokteran metropolitan Tokyo Rabu ini (19/8/2020).
Menurutnya sejak 1 Agustus lalu hingga kini (19/8/2020) ditemukan 103 orang di Tokyo telah meninggal akibat sengatan suhu panas.
"Mereka itu rata-rata berusia 70 tahunan dan tampaknya sungkan menggunakan pendingin di rumahnya. Hidupnya sendiri sehingga saat meninggal banyak yang tak mengetahui sekelilingnya."
Baca: Jepang Memerah, Suhu Panas Diperkirakan Hingga Mencapai 40 Derajat Celcius
Secara khusus, 50 orang telah tewas akibat serangan suhu panas hanya dalam 3 hari sejak tanggal 15 Agustus hingga 18 Agustus kemarin.
Juga, menurut Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, sebanyak 214 pria dan wanita berusia 1 tahun hingga 96 tahun mengalami penderitaan kepanasan sehingga harus diangkut ke rumah sakit.
Seorang pria berusia 90-an yang diangkut secara darurat ke Tokyo pada tanggal 18 karena gejala heat stroke akhirnya meninggal dunia pula.
Pada malam tanggal 18, keluarganya menemukan pria terbaring di rumah dengan menghembuskan nafas terakhirnya.
"Saat itu, kamar sudah ada AC, tapi suhu ruangan tampaknya memiliki panas yang tinggi juga."
Panas di Jepang barat saat ini memang luar biasa sehingga pemerintah mengeluarkan warning dengan red alert level 5 nya karena panas yang luar biasa saat ini.
Sementara itu segera terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, akan terbit 1 September 2020, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com