TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Konflik China dan India di kawasan Himalaya masih berlanjut.
Kini kedua negara dikabarkan mengirimkan jet tempur canggih mereka ke wilayah yang menjadi objek sengketa.
Forbes yang mengutip citra satelit melaporkan, dua pesawat tempur siluman J-20 milik "Negeri Panda" terlihat di Pangkalan Hotan.
Pangkalan di Region Xinjiang itu merupakan tempat terdekat dengan kawasan Aksai Chin, yang berjarak sekitar 320 kilometer.
India, seperti diberitakan Hindustan Times pekan lalu, sudah memberangkatkan lima jet tempur baru Dassault Rafale ke Ladakh.
Baca: Satelit Tangkap Penampakan Jet Tempur Tercanggih China di Perbatasan India
Dikatakan bahwa jet tempur buatan pabrikan Perancis Dassault Aviation itu sudah menjalani latihan terbang malam di kawasan pegunungan Himachal Pradesh.
Tensi di kawasan Himalaya itu sudah memanas sejak Juni lalu, ketika tentara India dan China terlibat baku hantam dan menjadi konflik perbatasan terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Di tengah upaya dua negara berebut pengaruh di kawasan berjuluk atap dunia itu, pakar militer menyebut J-20 milik "Negeri Panda" lebih unggul.
Baca: India dan China Berpotensi Memanas Lagi, PM Narendra Modi Peringatkan Beijing
Alasannya sebagaimana diwartakan SCMP Rabu (19/8/2020), adalah pesawat itu mampu mencapai kecepatan supersonik dan menghindari radar musuh.
Sementara Rafale, jet tempur dengan two seater yang sampai di "Negeri Bollywood" pada 29 Juli, mempunyai teknologi hampir sama dengan J-20.
Di antaranya adalah mampu menyamarkan keberadaan mereka di radar dan teknologi active electronically scanned array (AESA).
Artinya, mereka bisa mendeteksi banyak target dalam segala cuaca.
Diterjunkan pada 2001 silam, Dassault Rafale bisa mencapai kecepatan Mach 1,8 dan mampu bertempur hingga jarak 1.850 kilometer.
Sementara jet tempur J-20 milik China bisa terbang hingga kecepatan Mach 2, dan menempuh jarak hingga 2.000 kilometer.
Di kawasan Himalaya, di mana pegunungan bisa menjulang hingga 8.000 meter, flight ceiling, atau batas tertinggi pesawat terbang, memberikan faktor penting.
Baca: Buntut Panjang Konflik di Himalaya, India Larang 59 Aplikasi China Masuk Negaranya, Termasuk Tiktok