News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ojizosama, Dipercaya Warga Jepang Sebagai Dewa Penyembuh dan Pelindung

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ojizosama yang selalu tampak kecil dan menggunakan kain dan topi warna merah lambang kesucian.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Warga Jepang memiliki kepercayaan kuat kepada dewa-dewi. Salah satunya adalah Ojizo-sama, yang banyak dipercaya sebagai dewa penyembuh, pelindung dan berbagai keinginan terkadang terpenuhi setelah menyembah patung batu Ojizo-sama tersebut.

Bentuknya kecil seperti bayi dengan kepala plontos. Memang dipercaya sebagai bayi yang baru lahir lalu meninggal sehingga mirip cerita tuyul di Indonesia.

Biasanya dapat ditemukan di sepanjang tepi jalan, di sekitar kuil, dan atau di kuburan.

Patung ojizosama adalah salah satu dewa Jepang paling populer dan dipandang sebagai wali anak-anak (karena wajah mereka yang seperti bayi), terutama anak-anak yang meninggal tak lama setelah melahirkan.

Biasanya dianggap lucu oleh turis adalah oto (pakaian) merah yang biasa terlihat tergantung di patung dan juga topi merahnya. Warna merah dianggap sebagai hal yang suci bagi dewa ini.

Praktik ini dikatakan telah dimulai ketika orang tua yang berduka meletakkan bib (celemek) bayi atau anak mereka di patung dengan harapan bisa melindungi anak di dunia lain.

Kadang-kadang mereka bahkan meletakkan mainan dan patung kartun di sekitar ojizosama, yang juga dikatakan dapat melindungi anak-anak dari penyakit.

Ojizosama yang selalu tampak kecil dan menggunakan kain dan topi warna merah lambang kesucian. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Orang Jepang percaya bahwa semua makhluk hidup dan tidak hidup memiliki jiwa.

Itulah sebabnya mereka sering mendandani patung ojizosama dengan topi atau jenis pakaian lain untuk melindunginya dari cuaca dingin.

Ojizosama juga dipercaya melindungi petugas pemadam kebakaran dan pelancong (turis).

Patung-patung ini bahkan dapat dilihat di sepanjang jalan yang sepi. Khususnya di Kyoto, ada lebih dari 5.000 patung ojizosama bertebaran di kota wisata dan budaya terkenal itu.

Ojizo-sama dalam bahasa Sanskerta disebut Kusitigarva. Kusiti berarti "bumi" dan Garba berarti "di dalam rahim" dan "rahim", dan diterjemahkan sebagai "jizo".

juga diterjemahkan sebagai kepemilikan tanah, kekaguman misterius, atau ketidaktahuan.

Baca: Diduga Peras Turis Jepang Rp 1 Juta, Oknum Polisi di Jembrana Dilimpahkan ke Polda Bali

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini