Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL--Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un disebut sedang dalam kondisi koma setelah pekan lalu menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong.
Hal itu disampaikan Chang Song-min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, kepada media Korsel, seperti dilansir New York Post, Senin (24/8/2020).
Dia berspekulasi Kim Yo Jong, siap untuk mengambil kendali Korea Utara.
Baca: Kim Jong Un Limpahkan Kekuasaan Lebih Besar Lagi ke Adiknua untuk Pimpin Korea Utara
Chang menyatakan, Kim sedang koma, "tetapi hidupnya belum berakhir."
"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, sehingga Kim Yo-jong didorong ke depan, karena kevakuman kepemimpinan tidak dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama."
Klaim Chang datang hanya beberapa hari setelah agen intelijen Korea Selatan mengatakan pemimpin Utara yang berusia 36 tahun telah mendelegasikan sebagian dari otoritasnya kepada ajudan dekatnya, termasuk adik perempuannya, Yonhap News Agency melaporkan.
Baca: Kim Jong Un Limpahkan Kekuasaan Lebih Besar Lagi ke Adiknua untuk Pimpin Korea Utara
Dalam pertemuan pribadi dengan anggota parlemen pekan lalu, Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa "Kim Yo-jong, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan," meskipun Kim saudaranya masih teta menjadi "otoritas mutlak."
Namun, keraguan tetap ada mengenai kebenaran klaim diplomat Korea Selatan itu. Juga bukan pertama kalinya Kim absen berkepanjangan dari sorotan publik dan telah memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya.
Pada bulan April lalu, laporan beredar bahwa pemimpin Korea Utara itu telah menjalani operasi jantung setelah ia tidak terlihat di depan umum selama hampir tiga minggu.
Pemerintah Korea Utara tidak pernah menjelaskan ketidakhadiran Kim, termasuk mengapa ia melewatkan peringatan ulang tahun ke-108 almarhum kakeknya, pendiri Korea Utara Kim Il Sung.
Namun kemudian terbantahkan dengan kehadiran Kim di sebuah pabrik pupuk dekat Pyongyang.(Reuters/Fox News/AFP)