TRIBUNNEWS.COM, KENOSHA – Polisi menembaki Jacob Blake (29), seorang pria kulit hitam di Kota Kenosha, Wisconsin, Minggu (23/8/2020). Tujuh letusan pistol terdengar di rekaman video viral.
Pria malang itu kini sedang berjuang keras mempertahankan hidupnya di rumah sakit. Alasan penembakan belum jelas. Tapi Blake tidak sedang berkonfrontasi dengan polisi dan tidak bersenjata.
Rekaman video penembakan Blake beredar viral, menyulut kemarahan dan aksi pembakaran, Minggu (23/8/2020) malam waktu setempat.
Jacob Blake menjadi warga kulit hitam keempat dalam beberapa bulan terakhir, yang jadi korban kekerasan aparat kepolisian Amerika.
Sebelumnya ada George Floyd yang mati tercekik di kaki seorang polisi. Peristiwa ini memicu kerusuhan dan aksi protes Black Live Matters hingga hari-hari ini.
Breona Taylor, seorang perempuan kulit hitam, juga meninggal di tangan polisi. Lalu ada ada insiden penembakan di Lafayette, Louisiana.
Polisi menembak mati seorang pria kulit hitam, Trayford Pellerin (31), di luar sebuah toko serba ada. Penembakan Jacob Blake di Kenosha, menyebabkan puluhan mobil dibakar massa.
Gedung Keamanan Umum Kota Kenosha dirusak. Di lokasi ini terdapat markas kepolisian dan sherrif Kenosha.
Baca: Demo Besar-besaran Kembali Terjadi di AS setelah Orang Kulit Hitam Ditembak 7 Kali oleh Polisi
Situasi di Kenosha pagi ini waktu setempat, atau Senin (24/8/2020) malam WIB, dilaporkan berangsur tenang.
Laporan langsung stasiun televisi TMJ4News memperlihatkan bangkai kendaraan terlihat di parkiran komplek Gedung Keamanan Umum Kenosha.
Sebuah mobil pemadam kebakaran di depan komplek pemerintahan itu juga rusak. Pasukan polisi berjaga-jaga di depan pengadilan Kenosha. Jumlahnya tak terlampau banyak.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui atau ada penjelasan terperinci dari pihak otoritatif tentang sebab mengapa polisi menembaki Blake.
Kesaksian datang dari Laquisha Booker, teman Jacob Blake. Kepada stasiun televisi WTMJ-TV di Milwaukee, saat penembakan itu dia dan ketiga anaknya berada di kursi belakang SUV.
“Pria itu (polisi) benar-benar menarik kemejanya, dan melihat ke arah lain, dan menembaknya. Aksu bersama anak-anak di belakang berteriak…berteriak,” kata Booker.
Anak-anak Saksikan Ayahnya Ditembaki
Pengacara hak sipil Benjamin Crump, yang mewakili keluarga Floyd dan Taylor, mengatakan dia juga akan mendampingi keluarga Blake.
"Kami semua menonton video mengerikan dari Jacob Blake yang ditembak di punggung beberapa kali oleh polisi Kenosha," kata Crump dalam sebuah pernyataan.
"Lebih buruk lagi, ketiga putranya menyaksikan ayah mereka pingsan setelah ditembaki. Mereka tidak bertanggung jawab, sembrono,” lanjut Crump.
Polisi itu dianggap melakukan tindakan tidak manusiawi yang hampir merenggut nyawa seorang pria yang hanya mencoba melakukan hal yang benar terkait rumah tangganya.
“Sungguh ajaib dia masih hidup,” imbuhnya. Postingan rekaman video penembakan Blake oleh Crump memicu kemarahan dan mendorong perhatian warga Amerika.
Pemimpin mayoritas Majelis Republik Wisconsin Jim Steineke memperingatkan publik dan pejabat agar tidak berlomba menyimpulkan.
Sebab detail peristiwa ini sangat sedikit diketahui. Para anggota polisi Kenosha yang terlibat insiden ini telah dibebastugaskan.
Namun, kepolisian merilis data kriminal seorang penduduk Kenosha, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Di data itu tercantum nama Jacob Blake, dilaporkan terlibat perselisihan rumah tangga dan aksi pelecehan seksual tingkat 3. Data itu mencantumkan perintah penangkapan atas yang bersangkutan.
Catatan lain juga muncul lewat sebuah artikel 2015 di media setempat. Terjadi insiden di bar Kenosha, saat seorang pria berusia 24 tahun bernama Jacob Blake mabuk dan menarik senjata saat bertengkar.
Polisi menghentikan mobil Blake, namun dia menolak penangkapan dan terluka oleh seekor anjing polisi. Data itu kemungkinan dimunculkan untuk memperkuat argumentasi polisi terkait perilaku Blake.
Laporan media arus utama di Amerika terlihat menghindari penyebutan detail tersebut. Stasiun televise CNN juga menempatkan peristiwa Kenosha dalam porsi kecil saja.
Berita utama jaringan televisi berita terbesar di dunia itu memilih berita politik tentang Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Divisi Investigasi Kriminal (DCI) Departemen Kehakiman Wisconsin mengatakan, para petugas yang terlibat insiden penembakan Blake, telah dibebastugaskan.
Penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung. Begitu insiden itu memicu kerusuhan Mingu malam di Kenosha, jama malam langsung diberlakukan hingga Senin pukul 7.
Jacob Blake Tengahi Perselisihan Keluarga
Dari versi awal yang dihimpun media dari saksi mata, penembakan Blake diawali terjadinya sengketa keluarga di jalan perumahan yang dipenuhi gedung apartemen, satu blok dari lapangan golf kota.
Danau Michigan terletak sekitar satu mil di timur lokasi kejadian. Petugas polisi Kota Kenosha dipanggil sekitar pukul 17.11.
Dalam rekaman video yang beredar, dan yang diposting Crump, seorang pria Afrika-Amerika berjalan di depan SUV abu-abu dengan dua petugas selangkah atau dua di belakangnya.
Senjata genggam itu mengarah ke punggung pria itu. Saat pria kulit hitam itu memasuki pintu samping pengemudi mobilnya, petugas terdekat meraih kausnya, lalu terdengar tujuh tembakan.
Pria yang memasuki mobil tampak lemas. Klakson mobil berbunyi nyaring. Seorang wanita yang berdiri di dekatnya tampak melompat-lompat histeris terdengar dari jeritannya.
Dalam sebuah tweet, Crump, yang mewakili keluarga Floyd, mengatakan pria itu (Blake) meninggalkan tempat kejadian setelah terjadi perselisihan antara dua wanita.
Polisi mengatakan mereka dipanggil untuk menanggapi masalah rumah tangga, tetapi tidak jelas siapa yang menelepon 911 atau apa yang terjadi sebelum rekaman dimulai.
Tidak jelas dari video apakah kedua petugas yang terlihat di rekaman melepaskan tembakan. Petugas kedua mengeluarkan senjatanya saat tembakan terdengar.
Gubernur Tony Evers Wisconsin, Tony Evers menyatakan Blake terluka parah dalam penembakan itu. Ia langsung diterbangkan ke Rumah Sakit Froedtert di Milwaukee.
"Meskipun kami belum memiliki semua detailnya, apa yang kami tahu pasti dia bukan orang atau orang kulit hitam pertama yang ditembak atau terluka atau dibunuh tanpa ampun di tangan individu dalam penegakan hokum," kata Evers.
Departemen Kepolisian Kenosha meminta tempat kejadian itu diserahkan ke Departemen Sheriff Kenosha dan Patroli Negara Bagian Wisconsin.
Crump mengatakan kerabat Blake menghubungi kantornya untuk meminta bantuan. Meskipun polisi tidak memberikan rincian tentang para saksi, Crump mengatakan kepada CNN bahwa ketiga putra Blake berada di dalam kendaraan ketika ayah mereka ditembak.
"Mereka melihat polisi menembak ayah mereka. Mereka akan trauma selamanya,” kata Crump.
“Kita tidak bisa membiarkan petugas melanggar kewajiban mereka untuk melindungi kita. Anak-anak kita pantas mendapatkan yang lebih baik,” lanjut Crump di akun Twitternya.(Tribunnews.com/CNN/RussiaToday/FoxNews/AP/xna)