TRIBUNNEWS.COM, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di sektor kesehatan menyusul kesepakatan antara dua negara melakukan normalisasi hubungan.
Kesepakatan ini terjadi 10 hari setelah normalisasi hubungan UEA dan Isreal, demikian dilaporkan kantor berita UEA WAM, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2020).
Menteri Kesehatan dua negara membahas kerjasama tentang obat-obatan, penelitian medis dan Covid-19 melalui sambungan telepon.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan Israel menambahkan bahwa mereka sepakat tentang kerjasama awal di sektor kesehatan.
"Kedua negara masing-masing akan menunjuk perwakilan dan mendirikan delegasi," kata kementerian kesehatan Israel.
Dua Negara juga akan bekerjasama untuk membuat program pertukaran mahasiswa setelah kondisi pandemi corona berlalu.
Dua negara juga telah menandatangani beberapa perjanjian tentang teknologi untuk melawan virus corona.
Beberapa kolaborasi medis dan pertahanan skala kecil diumumkan dalam beberapa minggu sebelum perjanjian normalisasi.
Sebelum itu, saluran telepon antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel dibuka pada Minggu (16/8/2020) setelah dua negara melakukan normalisasi hubungan diplomatik.
Israel dan UEA pada Kamis (14/8/2020) mengumumkan sebuah perjanjian yang akan mengarah pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara.
Panggilan telepon rumah maupun handphone belum memungkinkan sebelum hubungan diplomatik dibuka.
"Para Menteri Luar Negeri kedua negara mengadakan panggilan telepon satu sama lain untuk merealisasi pembukaan saluran telepon," kata para pejabat Israel dan juru bicara Kementerian Luar Negeri UEA Hend Al-Otaiba di Twitter.
Otoritas Regulator Telecoms UEA masih belum berkomentar terkait itu.
Reuters dapat melakukan sejumlah panggilan baik melalui telepon rumah maupun telepon seluler dari UEA ke Israel pada Minggu.