TRIBUNNEWS.COM - Dirjen World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, berinvestasi dalam mekanisme Fasilitas COVAX akan menjamin semua negara memiliki akses yang adil dan tepat waktu untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Kata Tedros, investasi merupakan satu-satunya jalan keluar dari pandemi global saat ini.
Mengutip laman resmi PBB, sejauh ini ada 172 negara terlibat dengan Fasilitas vaksin global COVAX.
Dirjen WHO mengatakan kepada wartawan, vaksin COVAX akan diproduksi sekira 2 miliar dosis pada akhir tahun depan.
Baca: WHO: 172 Negara Bergabung dalam COVAX untuk Pastikan Akses Vaksin Covid-19
Baca: 75 Negara Ingin Gabung dengan COVAX, demi Terjaminnya Akses Cepat Vaksin Covid-19
"Berinvestasi di Fasilitas COVAX merupakan cara tercepat untuk mengakhiri pandemi ini dan memastikan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.
Mendorong Banyak Negara untuk Berinvestasi
Pekan lalu, Tedros kabarnya mendorong banyak negara untuk bergabung dalam Fasilitas COVAX.
Saat ini, Fasilitas COVAX mengklaim memiliki sembilan vaksin dalam portofolionya dan sembilan kandidat vaksin lainnya masih dalam evaluasi.
“Karena pemerintah menginvestasikan triliunan ke dalam stimulus ekonomi, Fasilitas COVAX menawarkan pengembalian investasi yang besar," terangnya.
"Seperti yang saya katakan pekan kemarin, ada cahaya di ujung terowongan. Bersama-sama kita bisa melakukannya," tambahnya.
Skenario Peluncuran COVAX
Untuk diketahui, Fasilitas COVAX merupakan cabang vaksin dari inisiatif untuk mempercepat pengembangan perawatan COVID-19 dan membuatnya dapat diakses oleh orang-orang di seluruh dunia, yang dikenal sebagai ACT-Accelerator .
Pada akhirnya, Fasilitas COVAX mengarah pada penerapan pengobatan yang aman dan efektif secara adil terhadap virus corona.
Baca: Kepala WHO Berharap Pandemi Covid-19 Berakhir dalam Waktu Kurang dari 2 Tahun
Baca: Pedoman Baru dari WHO Soal Covid-19, Ada Tiga Kategori, Anak Usia 12 Tahun Wajib Pakai Masker
Kepala WHO melaporkan, sejumlah vaksin sekarang dalam tahap akhir uji klinis.