Abe, yang saat itu menjabat sebagai wakil sekretaris kabinet, mengawasi negosiasi selanjutnya. Pada tahun 2003, ia diangkat sebagai Sekretaris Jenderal LDP.
Karena batasan masa jabatan LDP, PM Jepang dan pemimpin LDP Koizumi Junichiro terpaksa meninggalkan jabatannya pada tahun 2006, dan dia digantikan di kedua pos tersebut oleh Abe.
Abe menjadi perdana menteri pertama yang lahir setelah Perang Dunia II dan juga yang termuda.
Keras terhadap Korea Utara
Sebagai seorang konservatif, Abe berusaha memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan mengejar kebijakan luar negeri yang lebih tegas.
Abe mendukung sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korea Utara setelah uji coba nuklir.
Ia pun memberlakukan serangkaian sanksi sepihak terhadap Korea Utara, yang mencakup larangan semua kunjungan ke pelabuhan Jepang oleh kapal-kapal Korea Utara.
Dia juga berjanji merevisi konstitusi pascaperang negara, yang menempatkan pembatasan ketat pada militernya. Dalam urusan dalam negeri, Abe berjanji untuk menopang sistem pensiun dan asuransi kesehatan negara.
Baca: BREAKING NEWS: PM Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri
Namun, di masa pemerintahannya, ia juga menuai kritik karena lambatnya tanggapan terhadap penemuan selama satu dekade telah salah menangani catatan pensiun jutaan warga.
Pada Juli 2007, LDP kehilangan kursi mayoritasnya di majelis tinggi akibat koalisi yang dipimpin oleh Partai Demokrat Jepang (DPJ), dan pada September Abe mengumumkan mengundurkan diri. Ia digantikan oleh Fukuda Yasuo.
Come back politik
Mengutip Kompas.com (20/11/2019) setelah periode pertamanya berakhir, Abe memutuskan untuk sejenak istirahat dari politik.
Suami dari Akie itu kemudian memutuskan come back di kancah politik dengan kembali terpilih sebagai presiden partai pada September 2012.
Selang tiga bulan menjadi pemimpin oposisi, dia memimpin LDP meraih kemenangan telak di pemilu Majelis Rendah. Ia kembali menjadi PM Jepang.