Malam harinya, Baker memposting rekaman dari pusat kota Portland. Setidaknya dalam satu video, pengunjuk rasa yang berdiri di sudut jalan berteriak dan melemparkan benda ke orang-orang di truk pickup putih.
Truk itu berhenti, memperlihatkan kibaran bendera Amerika dan tulisan "All Live Matter" tertulis di jendela samping pengemudi belakang.
Truk itu menjadi bagian dari reli kampanye Trump. Seorang pengunjuk rasa terlihat menyalakan bendera Trump saat karavan mulai pergi.
Seorang pria yang naik di tempat tidur truk pickup hitam yang lewat dengan bendera biru "Oregon untuk Trump" dan bendera Amerika dapat terlihat menunjuk dan menembakkan pistol paintball ke para pengunjuk rasa yang berdiri di sudut.
Pengemudi truk hitam itu juga terlihat melepaskan beberapa semprotan. Ketika truk pickup hijau lewat, seseorang menyemburkan sesuatu ke arah pengunjuk rasa.
Penumpang di truk hijau itu menunduk saat pengunjuk rasa lainnya melemparkan sesuatu ke arah mereka.
Video lain yang diposting oleh reporter New York Times menunjukkan perkelahian antara pendukung pro-Trump dan pengunjuk rasa.
Presiden Donald Trump mentweet tentang kekacauan dan mengkritik Walikota Portland Ted Wheeler
"Reaksi besar yang terjadi di Portland tidak bisa diharapkan setelah 95 hari menonton dan Wali Kota yang tidak kompeten mengakui dia tidak tahu apa yang dia lakukan," cuit Trump Minggu pagi waktu Washington.
"Orang-orang Portland tidak akan tahan lagi tanpa keselamatan lagi. Wali Kota benar-benar bodoh. Bawa Garda Nasional!" lanjut Trump di cuitan akun Twitternya.
Kepala Polisi Portland Chuck Lovell mengimbau orang-orang untuk tidak langsung mengambil kesimpulan tentang apa yang menyebabkan penembakan itu.
"Ini masih awal dalam penyelidikan ini, dan saya meminta semua orang untuk memberi waktu kepada detektif untuk melakukan pekerjaan penting mereka sebelum menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi," kata Lovell.
"Jika ada yang dapat memberikan informasi tentang kasus ini, saya meminta mereka untuk menghubungi detektif kami,” katanya.
“Kekerasan ini sama sekali tidak dapat diterima dan kami bekerja untuk menemukan dan menangkap individu atau individu yang bertanggung jawab," imbuh Lovell.(Tribunnews.com/CNN/RT/xna)