TRIBUNNEWS.COM - Restoran dua lantai di China utara runtuh saat tamu tengah merayakan ulang tahun ke-80, Sabtu (29/8/2020).
Akibat insiden tersebut, pihak berwenang mengatakan, 29 orang dilaporkan tewas.
Kementerian Manajemen Darurat mengatakan, 28 orang lainnya terluka, tujuh di antaranya mengalami luka serius.
Mengutip AP News, belum jelas apa yang menyebabkan runtuhnya bangunan restoran tersebut atau nasib tamu yang berulang tahun dan tamu lainnya.
Baca: Kesaksian Korban Selamat Ledakan di Beirut, Lebanon: Gedung Runtuh, hingga Tak Percaya Masih Hidup
Baca: Beijing Bikin Aturan Baru, Larang Bytedance Jual TikTok Tanpa Izin Pemerintah China
Anjing Pelacak Dikerahkan
Ratusan petugas penyelamat yang menggunakan anjing pelacak, crane, dan sensor berteknologi tinggi telah menggeledah puing-puing.
Mereka bekerja keras mengangkat lempengan beton dengan harapan bisa membebaskan para korban.
Surat kabar resmi China Daily mengatakan gedung itu runtuh pada pukul 09:40 Sabtu pagi waktu setempat.
Dikatakan, Komisi Keselamatan Kerja Kabinet akan mengawasi penyelidikan penyebab kecelakaan itu.
Baca: Bangunan Pesantren di Gayo Lues Roboh, 8 Santri Dilarikan ke Puskesmas, Satu di Antaranya Luka Berat
Baca: Struktur Bangunan Gedung Utama Kejagung Mudah Terbakar Diduga Jadi Penyebab Api Cepat Merambat
Terkadang Ada yang Mengabaikan Standar Bangunan
Meskipun China telah mengalami peningkatan besar dalam keamanan industri, standar bangunan terkadang diabaikan.
Terutama di daerah pedesaan seperti provinsi Xiangfen di provinsi Shanxi, sekitar 630 kilometer barat daya Beijing, tempat restoran itu berada.
Wilayah ini terletak di jantung negara batu bara China, tempat ribuan penambang tewas dalam ledakan, runtuh, dan banjir selama bertahun-tahun.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)