Sebagai politikus di negara dinasti politik, Suga dipilih oleh Abe pada tahun 2012 dalam jabatan penting sebagai sekretaris kabinet.
Ia bertindak sebagai juru bicara pemerintah, mengkoordinasikan kebijakan dan memimpin para birokrat.
"Saya berpikir untuk maju dalam pemilihan pemimoin LDP. Saya ingin Anda mendukung saya," kata Suga kepada sekretaris jenderal LDP Toshihiro Nikai dalam pertemuan rahasia pada hari Sabtu, demikian laporan TV Tokyo.
Ishiba, Paling Dipilih Jadi Pengganti Abe Versi Jajak Pendapat
Mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba adalah calon paling populer untuk menjadi Perdana Menteri Jepang berikutnya, menggantikan Shinzo Abe.
Demikian berdasarkan jajak pendapat Kyodo News yang dirilis Minggu (30/8/2020) waktu setempat.
Dalam jajak pendapat itu, Ishiba
mendapatkan 34,3 persen dukungan dan jauh melampaui kandidat potensial lainnya.
Setelah Ishiba, ada nama Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dengan 14,3 persen, Menteri Pertahanan Taro Kono dengan 13,6 persen, Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi dengan 10,1 persen dan kepala kebijakan Partai Demokrat Liberal (LDP) Fumio Kishida dengan 7,5 persen.
Jajak pendapat ini dilakukan melalui telepon, yang dilakukan setelah pengumuman Abe mengundurkan dirinya pada Jumat karena alasan kesehatan.
Sementara itu 48 persen berencana untuk memilih Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dalam pemilihan majelis rendah berikutnya di bawah sistem representasi proporsional.
Di antara partai-partai oposisi, Partai Demokrat Konstitusional Jepang adalah yang paling disukai pada 11,6 persen.
Survei dua hari dari hari Sabtu, yang mengumpulkan 1.050 tanggapan yang valid, juga menemukan 58,6 persen berpikir pengunduran diri Abe di tengah masa jabatannya tepat, diikuti oleh 25,3 persen yang mengatakan itu keputusan terlambat dan 12,7 persen yang merasa itu terlalu cepat.
Dalam jajak pendapat itu, kriteria
"kepemimpinan" adalah kualitas yang paling dicari dari sosok perdana menteri berikutnya, yakni 25,7 persen.
Kemudian diikuti oleh "kemampuan untuk memberikan penjelasan yang jelas kepada publik" di angka 25,4 persen, dan "kejujuran dan kesopanan" di 21,3 persen.