News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ayatollah Khamenei: UEA Khianati Dunia Islam dan Palestina karena Jalin Diplomasi dengan Israel

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menilai Uni Emirat Arab telah mengkhianati dunia Islam dan Palestina dengan mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel, Selasa (1/9/2020), seperti dilansir Reuters.

"Tentu saja, pengkhianatan UEA tidak akan berlangsung lama, tetapi stigma ini akan selalu diingat. Mereka mengizinkan rezim Zionis untuk memiliki pijakan di wilayah itu dan melupakan Palestina," kata Khamenei dalam sebuah pidato.

"Emirat akan dipermalukan selamanya atas pengkhianatan ini terhadap dunia Islam, negara-negara Arab dan Palestina."

"Saya berharap Emiratis bangun dan mengkompensasi apa yang mereka lakukan."

Baca: Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Uni Emirat Arab Pengkhianat Karena Dukung Israel

Hal ini adalah reaksi pertama Khamenei terhadap perjanjian antara UEA dan Israel yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 13 Agustus 2020.

Ketika ditanya tentang pernyataan Khamenei tentang kesepakatan UEA-Israel, pejabat Kementerian Luar Negeri UEA Jamal Al-Musharakh mengatakan kepada wartawan di Abu Dhabi: "Jalan menuju perdamaian dan kemakmuran tidak dijalankan dengan hasutan dan ujaran kebencian."

Baca: Israel Gempur Target di Dekat Damaskus, Arhanud Suriah Tangkis Sejumlah Rudal  

Israel dan UEA telah sepakat untuk menormalkan hubungan diplomatik dan menjalin hubungan baru yang luas di bawah kesepakatan yang disponsori AS.

Normalisasi ini menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel setelah Mesir dan Yordania.

Kesepakatan Isreal dan UEA dibantu ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kesepakatan ini membuat Israel menangguhkan rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. Tetapi UEA, bersama dengan sebagian besar negara Arab lainnya, tidak mengakui Israel dan tidak memiliki hubungan diplomatik atau ekonomi formal sampai sekarang.

Kesepakatan ini membuat UEA menjadi negara Teluk Arab pertama yang mencapai kesepakatan seperti itu dengan Israel.

Pejabat dari tiga negara menyebut kesepakatan itu "bersejarah" dan terobosan menuju perdamaian.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini